Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kejahatan Jalanan

Pesepeda Diimbau Tak Simpan HP di Saku Belakang

Foto : ANTARA/Aprillio Akbar

Sejumlah warga bersepeda di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (20/2/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya pesepeda agar tidak menyimpan telepon genggam di saku belakang guna mengantisipasi terjadinya penjambretan atau kejahatan jalanan lainnya.

"Dengan melihat modus-modus operandi pelaku kejahatan, khususnya pencurian dengan pemberatan terhadap korban komunitas sepeda ini, selalu sama, mengambil handphone yang ada di (saku) belakang," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Hengki Haryadi, kemarin.

Hengki menjelaskan, modus yang digunakan tersangka pelaku jambret memiliki pola yang sama. Umumnya, para pelaku selalu mengamati pesepeda yang menyimpan telepon genggam (HP) di kantong belakang, kemudian mengintai hingga mendapat kesempatan yang tepat untuk mengambil telepon genggam tersebut.

Terkadang, korban pesepeda mengalami luka parah atau dampak fatal lainnya karena terjatuh saat berkecepatan tinggi lalu dijambret. "Oleh karena itu, kita imbau kepada masyarakat bagaimana kita menghindari kejahatan, untuk tidak lagi menyimpan HP di kantong belakang, karena ini rawan pencurian," kata Hengki.

Mengikuti Sasaran

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menjelaskan, kronologi penjambretan terhadap korban pesepeda yang melintas di jalan layang (flyover) dekat TVRI pada 2 Maret lalu.

Kedua tersangka adalah NJ alias N (32) berperan sebagai joki yang menjadi pembonceng tersangka lainnya, yaitu HS alias B (32) yang berperan sebagai pemetik telepon genggam korban atau yang dibonceng.

Sebelum melakukan aksinya, tersangka sudah melihat korban yang bersepeda menyimpan telepon genggamnya di bagian belakang baju. "Ini digunakan korban untuk menaruh handphone-nya, inilah yang mencoba diambil tersangka," kata Zulpan.

Namun, tersangka tidak berhasil mengambil HP korban karena diteriaki oleh saksi seorang fotografer yang berada di TKP.

Dari foto-foto yang berhasil ditangkap oleh sang fotografer, aksi penjambretan itu pun viral di media sosial setelah diunggah oleh influencer Dokter Tirta.

Melalui akun instagramnya, Dokter Tirta mengunggah sejumlah foto yang menangkap aksi penjambretan dengan sasaran korban pesepeda di jalan layang Senayan dekat TVRI. "Senin 2 hari lalu mereka beraksi di area Dalkot - Sudirman dan Bekasi sekarang di area TVRI," tulis Dokter Tirta dalam akunnya.

Dalam keterangan foto, Dokter Tirta menuliskan bahwa modus yang digunakan penjambret adalah berkeliling mengikuti sasaran, mengambil telepon genggam korban yang disimpan di belakang baju (jersey).


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top