Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kecelakaan Laut

Pesawat TNI AU Ikut Cari Kapal Tenggelam

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

PALU - Sebanyak satu pesawat Boing 737-200 milik TNI Angkatan Udara (AU) dari skuadron 5 Lanud Hasanuddin Makassar ikut mencari kapal KM Lintas Timur, Kamis (6/6). Untuk mempercepat pencarian, memasuki hari ke-3 pada Kamis (6/6), petugas gabungan dibagi menjadi tiga tim pencari.

"Pelibatan pesawat udara TNI AU itu dalam operasi SAR pencarian KM Lintas Timur atas permintaan bantuan Basarnas setempat guna optimalisasi kegiatan SAR menyisir sekitar Laut Banda dan Banggai melalui udara," kata Kepala Kantor SAR Palu, Basrano, di Palu, Kamis (6/6).

Menurut Basrano, pesawat TNI AU tersebut mengangkut sebanyak 14 personel TNI AU dan langsung bergabung dengan tim SAR. Pada hari ketiga operasi SAR, pencarian kapal hilang yang mengangkut 18 awak dilakukan melalui tiga jalur yakni laut, udara, dan pesisir pantai Kabupaten Banggai.

Penyisiran di laut, tambah Basrano, pihaknya mengerahkan satu unti KM SAR Bhisma mengangkut 15 personel yang disiagakan di perairan bagian timur Sulawesi Tengah. Sementara dari jalur udara satu unit pesawat Boing 737-200 milik TNI AU dan perahu karet memantau bagian pesisir.

"Basarnas Palu dibantu Pos SAR Luwuk dan sejumlah potensi SAR lainnya melakukan pencarian terhadap KM Lintas Timur," papar Basrano.

Dia menyebutkan KM Lintas Timur milik PT Citra Baru Adi Nusantara mengangkut 3.000 ton semen berlayar dari Pelabuhan Bitung, Manado, Sulawesi Utara menuju Morowali, Sulawesi Tengah dengan awak kapal berjumlah 18 orang dinahkodai Kapten Kapal Martinus Matitaputi pada Sabtu (1/6) sekitar pukul 14.00 WITA.

"Kami terus berupaya mencari 17 awak kapal masih hilang, sementara satu orang selamat dan sedang menjalani perawatan medis di Luwuk," tambah Basrano.

Mesin Rusak

Dalam perjalanan mesin kapal rusak sehingga kapten kapal mencari pelabuhan terdekat guna memperbaiki mesin. Setelah mesin kapal diperbaiki, KM Lintas Timur melanjutkan pelayaran, dalam perjalanan mesin kapal kembali rusak dan semua sistem kapal tidak berfungsi. Tingginya gelombang dan cuaca buruk membuat kapal oleng dan tidak bisa dikendalikan.

Hingga Kamis petang, operasi SAR KM Lintas Timur masih nihil. Metode SAR dilakukan secara paralel dengan Luas area pencarian 81,7 Nm. "Harapan kami, operasi SAR kali ini bisa mendapatkan hasil dan menemukan para korban. Kami akan mencari pada titik-titik yang diduga menjadi lokasi korban setelah kapal tenggelam," katanya. Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top