Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Industri Kimia - Konstruksi Proyek Dimulai Akhir Tahun

Perusahaan Korea Inves Rp60 Triliun di Banten

Foto : ANTARA/Asep Fathulrahman

Dokumentasi - Pekerja melakukan monitoring pembangunan pabrik Polyethylene (PE) baru berkapasitas 400 ribu ton per tahun di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) di Cilegon, Banten.

A   A   A   Pengaturan Font

CILEGON - Perusahaan asal Korea, Lotte Chemical, siap mendukung investasi senilai empat miliar dollar AS atau sekitar 60 triliun untuk pembangunan pabrik petrokimia di Cilegon, Banten. Persiapan pembangunan pabrik ini ditandai dengan penandatanganan kontrak antara PT Arkha Jayanti Persada Tbk dan PT Inerco Global International serta PT Krakatau Engineering yang siap mengawal proyek ini.

Direktur Utara PT Inerco Global International, Hendrik Kawilarang Luntungan, dalam pernyataan di Jakarta, Kamis (15/12), mengatakan pembangunan pabrik tersebut nantinya dapat memenuhi kebutuhan produk petrokimia Indonesia. Menurut dia, pengerjaan konstruksi proyek kompleks petrokimia akan dimulai akhir 2022. Proyek ditargetkan selesai 2025. Mereka ingin secepatnya untuk memulai proses produksi.

"Investasi dengan nilai empat miliar dollar AS ini merupakan penanaman modal luar negeri terbesar yang dilakukan grup perusahaan Lotte Chemical Corporation," jelas Hendrik. Dengan adanya pabrik ini, maka nantinya kebutuhan produk petrokimia bisa dipenuhi dari dalam negeri. Hal ini akan mengurangi produk impor yang saat ini mencapai 50 persen.

Selain itu, investasi yang dilakukan Lotte Chemical Indonesia ini juga dapat melahirkan produk-produk substitusi impor yang diharapkan meningkatkan neraca perdagangan Indonesia. "Di sisi lain juga mendatangkan devisa dan menciptakan lapangan kerja," kata Hendrik.

Tanjung Lesung

Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Banten, yang hak konsesi pengelolaannya dipegang PT Banten West Java Tourism Development Corporation (BWJ) menjadi tujuan wisata internasional. "Saya sudah bilang bahwa Tanjung Lesung akan dikembangkan menjadi destinasi wisata internasional," kata Ma'ruf Amin.

Dia mengatakan ini saat menerima Komisaris Utama PT BWJ, Setyono Djuandi Darmono, di kediaman Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat. Untuk diketahui, sebagai upaya mewujudkan hal tersebut, pengembangannya perlu dibarengi dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bandar udara, marina, dan hotel.

Wapres pun mencatat kebutuhan yang disampaikan BWJ terhadap pembangunan marina untuk diakses kapal-kapal wisata sebagai moda transportasi alternatif wisatawan mancanegara. "Marina harus menjadi satu kesatuan perencanaan dalam rangka percepatan pembangunan Banten," kata Wapres.

Untuk itu, Wapres akan mendorong Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Pelabuhan Indonesia mewujudkan infrastruktur marina tersebut. "Saya akan bicarakan dengan Menteri BUMN dulu," kata Wapres.

Komisaris Utama PT BWJ Setyono Djuandi Darmono menjelaskan, pengembangan KEK Tanjung Lesung telah digagas 31 tahun lalu di mana Marina menjadi salah satu keunggulan. Namun hingga kini belum dibangun. Marina menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.

Begitu marina terwujud, juga dibangun hotel-hotel. Tambah lagi arah ke Panimbang nanti bisa ke Malimping atau Pelabuhan Ratu. Ini kan menimbulkan pertumbuhan ekonomi Banten selatan sampai Jawa Barat selatan yang sangat miskin. Marina akan dikembangkan di area 40 ha dengan 600 dermaga yang mampu menampung kapal berkapasitas 5.000 penumpang. "Jangan tanggung, Marina harus terbesar Asia Tenggara. Sebab Selat Sunda pintu gerbang masuk Indonesia," tandas Darmono.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top