Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perubahan Iklim Gandakan Terjadinya Banjir

Foto : AFP/Federico SCOPPA

Banjir di Italia l Warga dievakuasi dengan helikopter setelah Desa Traversara di Italia dilanda banjir pada 19 September lalu. World Weather Attribution pada Rabu (25/9) melaporkan bahwa perubahan iklim telah membuat hujan deras tersebut setidaknya dua kali lebih mungkin terjadi.

A   A   A   Pengaturan Font

WARSAWA - Perubahan iklim telah membuat hujan lebat seperti yang mengakibatkan banjir dahsyat di Eropa tengah bulan ini, dua kali lebih mungkin terjadi, demikian menurut sebuah laporan pada Rabu (25/9), sementara penulis ilmiahnya mendesak para pembuat kebijakan untuk bertindak guna menghentikan pemanasan global.

Laporan dari World Weather Attribution, kelompok ilmuwan internasional yang mempelajari dampak perubahan iklim pada peristiwa cuaca ekstrem, menemukan bahwa empat hari hujan yang dibawa oleh badai Boris adalah yang terberat yang pernah tercatat di Eropa tengah.

Dikatakan bahwa perubahan iklim telah membuat hujan deras tersebut setidaknya dua kali lebih mungkin terjadi dan 7 persen lebih deras.

"Sekali lagi, banjir ini menyoroti hasil yang menghancurkan dari pemanasan global yang disebabkan oleh bahan bakar fosil," kata Joyce Kimutai, seorang peneliti di Grantham Institute, Imperial College London dan salah satu penulis studi tersebut, dalam sebuah pernyataan.

Menurut laporan, cuaca ekstrem seperti badai Boris diperkirakan terjadi rata-rata sekitar sekali setiap 100 hingga 300 tahun dalam iklim saat ini dengan pemanasan 1,3 derajat Celsius dari tingkat pra-industri.

Namun, disebutkan pula bahwa badai tersebut akan mengakibatkan sedikitnya 5 persen lebih banyak hujan dan terjadi sekitar 50 persen lebih sering daripada sekarang jika pemanasan dari tingkat pra-industri mencapai 2 derajat Celsius, yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2050-an.SB/ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top