Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peningkatan Gizi

Pertumbuhan Pendapatan Dorong Perubahan Gizi

Foto : KORAN JAKARTA/M ADEN MA'RUF

GIZI ANAK | Direktur Corporate Affairs Cargill Indonesia, Arief Susanto (kiri) usai memaparkan laporan berjudul “Food for Thought-Eating Better”, di Jakarta, Kamis (13/6). Cargill terus memperluas dukungannya untuk Program Gizi Anak Sekolah (ProGAS) selama dua tahun berkolaborasi dengan United Nations World Food Programme.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Urbanisasi dan kenaikan pendapatan menyebabkan perubahan nutrisi yang signifikan. Peningkatan cepat jumlah masyarakat yang pindah ke daerah perkotaan dan kenaikan pendapatan di antara konsumen, telah menghasilkan peningkatan belanja konsumen, terutama untuk makanan.

Urbanisasi dan pertumbuhan pendapatan mendorong perubahan gizi, menciptakan ekonomi skala yang cukup, mendorong pertumbuhan gerai makanan cepat saji dan supermarket.

"Hal itu diyakini mendorong gaya hidup masyarakat menjadi kurang bergerak dan mengonsumsi makanan yang lebih enak," kata Direktur Corporate Affairs Cargill Indonesia, Arief Susanto, saat merilis laporan berjudul Food for Thought-Eating Better, di Jakarta, Kamis (13/6).

Dalam laporan yang dibuat bekerja sama dengan Economist Intelligence Unit (EIU) itu menyoroti dua sisi dari perkembangan gizi di Asia.

Laporan di antaranya menyebut terjadi peningkatan kasus obesitas pada masyarakat di sejumlah negara Asia, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Pakistan karena meningkatnya konsumsi minuman manis dan makanan olahan.

"Di sisi lain, urbanisasi ternyata memiliki korelasi langsung dengan obesitas. Pasalnya selama migrasi ke kota, diet cenderung tidak lagi dilakukan, sekaligus mengonfirmasikan terjadinya perubahan nutrisi ketika pindah ke daerah perkotaan," katanya.

Sedangkan kebutuhan beralih dari makanan "lebih" menjadi makanan "lebih baik" akan menjadi prinsip untuk beberapa tahun mendatang. Peningkatan dalam pendapatan per kapita dan grafik asupan kalori menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam jumlah makanan yang dikonsumsi, dengan sebagian besar negara mengonsumsi lebih dari 2.500 kalori per kapita setiap hari.

Akibatnya, pertumbuhan asupan kalori cenderung moderat, komposisi diet mengalami perubahan dengan cepat dengan meningkatnya konsumsi protein, terutama daging dan ikan.

Dalam kesempatan tersebut, Arief juga memaparkan, meskipun terdapat pertumbuhan PDB yang signifikan di kawasan ini, kekurangan gizi masih menjadi keprihatinan yang signifikan di Asia.Tingkat pendidikan dan melek huruf yang lebih rendah di kalangan ibu juga memengaruhi status gizi.

Ia juga mengatakan, kesadaran tentang kekurangan gizi dan kelebihan gizi pada sejumlah negara dan tingkat pendapatan ternyata relatif rendah di wilayah tersebut. Itulah sebabnya ada kebutuhan meningkatkan kesadaran konsumen secara menyeluruh, khususnya di kalangan ibu, karena ibu sumber nutrisi pertama untuk anak selama "seribu hari pertama" kehidupan. ruf/E-3

Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top