Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Intermediasi Perbankan - Hingga Juni 2017, Kredit Tumbuh 7,6 Persen secara Tahunan

Pertumbuhan Kredit Masih Tersendat

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Pelambatan pertumbuhan kredit pada semester I-2017 akibat dunia usaha menahan diri demi efisiensi dan konsolidasi bisnis, sementara bank berhati-hati menyalurkan pembiayaan guna menekan NPL.

JAKARTA - Penyaluran kredit perbankan hingga semester I-2017 masih mengecewakan karena pertumbuhannya melambat dan berkutat di bawah level single digit atau kurang dari 10 persen. Masih lambannya pertumbuhan pembiayaan itu karena permintaan dari dunia usaha masih lemah karena mereka masih melakukan konsolidasi bisnis.

Bank Indonesia (BI) mencatat hingga Juni 2017, tren pertumbuhan kredit terus melambat dari target tahun ini di kisaran 10-12 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Hingga Juni 2017, pertumbuhan kredit secara tahunan hanya sebesar 7,6 persen (yoy), lebih lambat dibanding Mei lalu sebesar 8,6 persen.

Data analisa uang beredar dalam arti luas yang disampaikan bank sentral menyebutkan pada Juni 2017 kredit modal kerja (KMK) perbankan hanya tumbuh 6,9 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan Mei 2017 yang sebesar 8,5 persen. Sementara itu, kredit investasi (KI) melorot menjadi 6,1 (yoy) persen dari bulan sebelumnya 7,9 persen (yoy).

"KMK tumbuh melambat utamanya karena kredit yang disalurkan kepada sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan juga sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan, yang masing-masing tumbuh melambat menjadi 4,3 persen (yoy) dari 6,7 persen (yoy), dan 17,1 persen (yoy) dari 18,5 persen (yoy)," sebut Statistik BI, akhir pekan lalu.

Sektor perdagangan, hotel, dan restoran dalam menyerap KI juga melambat dengan mencatatkan pertumbuhan 6,7 persen di Juni 2017 dari 8,2 persen pada Mei 2017. KI untuk industri pengolahan melambat pada Juni 2017 menjadi 3,5 persen (yoy) dari 4,7 persen (yoy). Sebaliknya, kredit konsumsi (KK) tumbuh 9,9 persen (yoy) menjadi 1.306,2 triliun rupiah, lebih tinggi dibandingkan Mei lalu 9,5 persen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi, Antara

Komentar

Komentar
()

Top