Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perekonomian Negara Maju

Pertumbuhan Ekonomi Jerman 2018 Terendah dalam 5 Tahun

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

BERLIN - Pertumbuhan ekonomi salah satu negara maju dunia, Jerman, cenderung suram pada tahun 2018 karena hanya mencapai 1,5 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan pada tahun 2017 yang mencapai 2,2 persen.

Menurut Kantor Statistik Federal (Destatis), Selasa (15/1), angka pertumbuhan ekonomi Jerman pada tahun 2018 merupakan yang terendah dalam lima tahun. Euro melemah setelah rilis data menunjukkan ekonomi Jerman melambat di 2018. E

konomi terbesar di Eropa itu sedang berjuang menghadapi perlambatan ekonomi global, perselisihan perdagangan yang dipicu oleh kebijakan "America First" Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dan risiko Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan di Maret. "Ekonomi

Jerman dengan demikian tumbuh berturut-turut untuk tahun kesembilan, meskipun pertumbuhan telah kehilangan momentum," kata Destatis. Pertumbuhan terjadi utamanya didorong oleh permintaan domestik, karena konsumsi rumah tangga dan pengeluaran negara sama-sama naik pada tahun itu.

Destatis mengatakan ekonomi mungkin tumbuh sedikit pada kuartal keempat 2018, yang berarti Jerman akan lolos dari resesi setelah mencetak pertumbuhan negatif di kuartal ketiga. Resesi ekonomi terjadi karena pertumbuhan negatif dalam dua kuartal atau lebih secara berturut-turut. Indikasi perlambatan ekonomi sudah terlihat pada paruh kedua tahun 2018.

Data pertumbuhan ekonomi yang dirilis pada November 2018 menunjukkan bahwa perekonomian merosot 0,2 persen pada kuartal III 2018. Data tersebut menunjukkan pertama kalinya perekonomian Jerman terkontraksi sejak kuartal I 2015. Pertumbuhan ekonomi Jerman terpukul akibat penurunan ekspor dan sinyal-sinyal beragam terkait permintaan domestik.

Menanggapi laporan Destatis, Ekonom dari ING Diba Bank, Carsten Brzeski, mengatakan hasil itu menunjukkan Jerman terhindar dari penyusutan dua perempat berturut-turut. "Saat ini, seolah-olah ekonomi Jerman bisa lolos dengan hanya melihat lewat satu mata.

Tapi yang paling penting adalah fakta bahwa perlambatan ekonomi Jerman di musim panas lalu telah berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan, dan tampaknya disebabkan lebih dari sekadar kesalahan kecil," tambahnya.

Produksi Terhambat

Banyak pengamat dan kalangan pejabat pemerintahan menyebut satu faktor penyebab terjadinya perlambatan pertimbuhan ekonomi Jerman 2018. Disebutkan, para produsen mobil mengalami hambatan produksi karena harus berjuang untuk lolos dari standar tes emisi Uni Eropa yang baru. Hal itu secara besar-besaran telah memperlambat penjualan sejak September lalu.

Sementara itu, musim kemarau yang panjang menyebabkan debit Sungai Rhine rendah, sehingga pengiriman bahan kimia dan bahan baku terhambat. Menteri Ekonomi, Peter Altmaier, mengakui bahwa pemerintah dapat berbuat lebih banyak untuk memberikan daya tarik bisnis pada saat ekspansi global melambat.

"Masuk akal kalau sekarang memberi nsentif bagi pertumbuhan, termasuk lewat keringanan pajak bagi perusahaan," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan harian keuangan, Handelsblatt. Pendapat itu bertolak belakang dengan ungkapan Menteri Keuangan Olaf Scholz, ynag datang dari Partai Demokrat Sosial, yang berhaluan tengah- kiri.

Dia mengatakan, pemotongan pajak perusahaan tidak perlu diberikan, dan memperingatkan bahwa tahun-tahun "keuntungan" sudah berakhir saat Jerman memeroleh pendapatan pajak yang melebihi harapan.

AFP/SB/AR-2

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top