Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Triwulan II-2019

Pertumbuhan Ekonomi Jabar Terakselerasi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat (Jabar) terakselerasi pada triwulan II-2019. Konsumsi masih menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik regional bruto (PDRB) Jabar sepanjang April-Juni 2019 mencapai 537,66 triliun rupiah, tumbuh 5,68 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy).

Angka pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan capaian pada triwulan I-2019 sebesar 5,43 persen dan triwulan II-2018 sebesar 5,61 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 13,48 persen. Dari sisi Pengeluaran dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh 8,04 persen.

"Ekonomi Jabar pada triwulan II-2019 terhadap triwulan sebelumnya naik sebesar 3,86 persen (qtq), masih mengandalkan konsumsi rumah tangga," ujar Kepala BPS Jawa Barat, Dody Herlando di Bandung, Rabu (7/8). Sumber laju pertumbuhan dari sisi lapangan usaha yang memberikan andil pertumbuhan terbesar adalah lapangan usaha industri perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yaitu sebesar 1,48 persen.

Dari sisi pengeluaran, andil positif terbesar terhadap pertumbuhan adalah komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 3,10 persen. Pada kesempatan terpisah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jabar, Dony P Joewono menambahkan kinerja ekonomi Jawa Barat pada 2019 diperkirakan masih akan kuat meski tidak akan tumbuh setinggi tahun sebelumnya.

Konsumsi Domestik

Dari sisi pengeluaran, permintaan domestik seperti konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah diperkirakan meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan rumah tangga dan anggaran belanja daerah."Tapi faktor eksternal seperti berlarutnya proses brexit dan perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok masih akan mempengaruhi," jelasnya.

Dony menambahkan konsumsi rumah tangga tahun ini masih akan tumbuh di kisaran 4,9- 5,3 persen. Dampak Pilpres terhadap konsumsi rumah tangga, kenaikan gaji PNS sebesar lima persen dan pencairan dana Program Keluarga Harapan (PKH) senilai 14 triliun rupiah ikut menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

Konsumsi pemerintah juga diperkirakan masih tumbuh kuat antara 6,8 persen hingga 7,2 persen. Namun disisi lain ekspor dan impor di Jawa Barat pada tahun ini diperkirakan mengalami perlambatan.

tgh/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top