Pertemuan WWF ke-10 Bali Beri Masukan terkait Penanganan Sungai di Kalimantan
Kegiatan World Water Forum (WWF) ke-10 di Gedung Bali Nusa Dua Conference Center (BNDCC), Bali, Rabu (22/5/2024).
Banjarmasin - PertemuanWorld Water Forum (WWF) atau Forum Air Duniake-10di Gedung Bali Nusa Dua Conference Center (BNDCC) memberikan masukan dan saran terkait penanganan sungai di Pulau Kalimantan yang memiliki banyak cabang aliran sungai lintas provinsi dan kabupaten/kota.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Rabu, mengatakan pertemuan forum air dunia yang dihadiri bersama kepala daerah se-Asia Pasifik di Bali tersebut turut membahas persoalan terkait dengan air dan limbah terutama aliran sungai yang melintasi antardaerah.
"WWFke-10ini memberikan masukan, yang utama agar seluruh kabupaten/kota maupun provinsi yang dilintasi satu sungai panjang agar berkolaborasi. Contohnya Kalimantan Selatan, ada Sungai Martapura yang melintasi berbagai kabupaten/kota, ada juga Sungai Mahakam di Kalimantan Timur, kemudian Sungai Barito di Kalimantan Tengah, lalu Sungai Kapuas di Kalimantan Barat," ujarnya.
Dia menyebutkan empat sungai panjang dan luas yang berada di Pulau Kalimantan itu menjadi salah satu perhatian, karena itu dia yang berhadir sebagai salah satu perwakilan Pulau Kalimantan turut berdiskusi bertukar pendapat bersama kepala daerah se-Asia Pasifik.
"Sejak hari pertama kegiatan dibuka oleh Bapak Presiden Joko Widodo, sudah banyak rangkaian kegiatan. Setelah itu, kami kepala daerah se-Asia Pasifik saling bertukar informasi terkait dengan air," ucapnya.
Ibnu Sina menjelaskan pada momen WWFke-10itu, pertemuan organisasi antar kepala daerah atau United Cities and Local Goverments (UCLG) yang merupakan organisasi internasional memayungi pemerintah kota baik lokal dan regional, memiliki tujuan untuk mewakili serta membela kepentingan pemerintah daerah seluruh dunia.
Ia mengatakan pula, termasuk saran dan masukan bagi Kota Banjarmasin yang selama ini telah bekerja sama dengan Indah Water Consortium (IWK) Malaysia sejak 2022 terkait pengelolaan air limbah yang lebih berkualitas.
Dia menilai kegiatan WWFke-10Bali memberikan banyak masukan terhadap pengelolaan air di Kalimantan khususnya di Kalimantan Selatan yang memiliki Sungai Martapura atau lebih dikenal wilayah "Seribu Sungai" sehingga banyak teknis yang dapat dipelajari untuk diterapkan di daerahnya.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya