Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pertaruhan Simeone saat Atletico Hadapi Porto

Foto : JORGE GUERRERO / AFP

Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone

A   A   A   Pengaturan Font

MADRID - Diego Simeone telah mendapatkan banyak pujian sebagai pelatih Atletico Madrid selama lebih dari satu dekade terakhir menukangi klub tersebut. Tapi, musim ini dia mengalami kesulitan. Pelatih yang ditunjuk Desember 2011 itu mampu membawa Atletico meraih juara La Liga 2014 dan 2021.

Dia juga membawa Atletico ke final Liga Champions 2014 dan 2016. Saat itu, mereka finis sebagai runner-up kalah dari rival sekota Real Madrid dalam kedua kesempatan. Namun Rabu (2/11) dini hari WIB, tim asuhannya kesulitan untuk bertahan di kompetisi Eropa. Tim asuhannya melakukan perjalanan ke Porto dengan tujuan finis ketiga di grup dan turun ke Liga Europa.

Hasil imbang yang menyakitkan di kandang sendiri, Metropolitano, pekan lalu, melawan Bayer Leverkusen membuat pupus harapan untuk melaju ke babak 16 besar Liga Champions. Yannick Carrasco gagal mengeksekusi penalti menit ke-99 yang sebenarnya bisa menyelamatkan Atletico dari eliminasi.

Kegagalan itu menjadi pukulan selanjutnya dalam musim yang sulit sejauh ini. Pendukung Atletico menganggap Simeone tidak memiliki lagi kepiawaian seperti sebelumnya. Skuad tampaknya kurang termotivasi dibanding sebelumnya. Simeone juga sering kali merotasi susunan pemain menunjukkan kurang yakin dengan tim terkuat.

Atletico terakhir memenangkan Liga Europa 2018. Saat itu, kemenangan diraih lewat dua gol dari Antoine Griezmann. Kebangkitan pemain asal Prancis musim ini adalah salah satu dari sedikit titik terang bagi klub. Dalam laga kontra Porto, Atletico harus bangkit usai kalah 2-3 di tangan Cadiz akhir pekan lalu di La Liga. "Kami tidak mendapat keberuntungan dalam pertandingan ini," ujar Simeone setelah kekalahan dari Cadiz.

"Kami harus lebih kuat, lebih tenang, dan memahami permainan. Kami perlu meningkatkan secara mental dan ketenangan. Sepertinya semua akan berakhir besok. Masih ada jalan panjang di liga. Ada juga Copa del Rey dan peluang berada di Liga Europa," sambungnya. Simeone paham tim asuhannya harus mengalahkan Porto yang sudah melaju tetap berada di urutan ketiga grup.

Selain itu, mereka berharap tidak ada kejutan saat pemimpin Grup B Bayern takluk dari Club Brugge. "Kami harus menang untuk sampai ke sana. Brugge mungkin akan kalah di Jerman. Untuk sampai ke sana kami harus menang," tandas Simeone.

Madrid ke Puncak

Sementara itu, Real Madrid kehilangan dua poin dalam perburuan gelar dengan hasil imbang 1-1 di kandang melawan Girona dalam lanjutan La Liga, Senin (31/10) dini hari WIB. Tapi, satu poin membawanya ke puncak klasemen. Barcelona yang berada di posisi kedua dan meraih kemenangan atas Valencia, kini hanya terpaut satu poin di belakang pemimpin klasemen Madrid, yang tetap tak terkalahkan.

Juara bertahan Madrid memimpin melalui Vinicius Junior pada menit ke-70. Tapi, Cristhian Stuani menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti setelah Marco Asensio melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Rodrygo mencetak gol kemenangan pada menit ke-89, namun dianulir. Gelandang Madrid, Toni Kroos, dikeluarkan dari lapangan saat injury time dan itu untuk pertama kalinya dalam kariernya. Hasil imbang membuat frustrasi tim asuhan Carlo Ancelotti di Santiago Bernabeu.

"Saya tidak suka membicarakan hal ini terlalu banyak, tapi saya akan berbicara," ujar Ancelotti. "Situasi pertama cukup jelas. Itu bukan penalti karena dia tidak menyentuh bola dengan tangannya," sambungnya. "Saya berbicara dengan Asensio dan dia menyentuh bola dengan dadanya. Memang benar dia memiliki tangan kirinya di posisi yang aneh, tetapi itu menutupi tubuh. Mungkin ada keraguan jika menyentuhnya, tapi dia tidak menyentuh bola dengan tangannya," tandasnya.

Hasil imbang itu membuat Madrid belum bisa bangkit dari kekalahan pertama di semua kompetisi di tangan RB Leipzig di Liga Champions. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top