Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Pertanian Ramah Lingkungan Terus Dipacu

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong penerapan pertanian ramah lingkungan di daerah daerah. Terbaru Bantul hendak dijadikan sebagai kabupaten Biosaka. Di sana, sudah ada petani yang menerapkannya. Itu untuk meminimalisir penggunaan pupuk yang distribusinya terdampak perang Russia-Ukraina, yang memicu lonjakan harga pupuk.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementeian Pertanian (Kementan), Suwandi menjelaskan Biosaka bukan pupuk dan bukan pestisida. Biosaka itu Elisitor yang memberikan signaling memperbaiki tanaman dan ekosistem. Ini merupakan kearifan lokal yang pernah dipraktikan nenek moyang kita dahulu.

Di Blitar, Jawa Timur misalnya sudah diprsktikan. Penggunaan Biosaka di Blitar mulai 2019 dan saat ini sudah lebih dari 12.000 hektar di 22 kecamatan. Kini berkembang 201 Kabupaten dan lebih dari 79 ribu hektar aplikasi Biosaka.

"Biosaka terbuat dari minimal lima jenis rumput atau daun, yang sehat tidak terkena hama, lalu di campur dengan air dan di remas menggunakan tangan kurang lebih 15 menit dan bisa langsung digunakan" jelas Suwandi di Jakarta, Senin (13/3).

"Ini ilmu baru, inovasi baru mari bapak/ibu petani kita coba, dari pengalaman yang ada Biosaka banyak sekali manfaatnya yaitu efisien biaya produksi, hemat pupuk kimia, minim serangan hama, hasil panen meningkat dan tanah menjadi subur. Jadi mari kita pelajari, kita coba, kita teliti dan praktekan bareng-bareng toh tidak ada ruginya," pungkas Suwandi.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top