Rabu, 27 Nov 2024, 05:25 WIB

Personel Polres Maluku Barat Daya Harus Jalan Kaki 3 Jam untuk Kawal Distribusi Logistik Pilkada

Personel Polres MBD saat berjalan kaki membawa logistik Pilkada ke TPS desa.

Foto: ANTARA/Winda Herman

Ambon - Personel Kepolisian Resor (Polres) Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku berjalan kaki selama tiga jam untuk mengawal distribusi logistik pemilihan kepala daerah (Pilkada) ke tempat pemungutan suara (TPS) kelurahan/desa.

“Karena sarana prasarana jalan yang belum memadai, pendistribusian logistik Pilkada di sejumlah daerah di Kabupaten MBD harus memerlukan perjuangan ekstra,” kata Kapolres MBD AKBP Pulung Wietono, di Ambon, Selasa.

Ia mengatakan seperti halnya yang dialami personel Polri yang mengawal pendistribusian logistik Pilkada ke desa Pota Besar, Kecamatan Pulau Wetang, Kabupaten MBD.

Untuk sampai ke desa Pota Besar, personel pengamanan TPS, dan panwascam serta anggota PPK harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 3 jam perjalanan.

“Untuk distribusi logistik pemilu ke desa Pota Besar ditempuh dengan berjalan kaki selama kurang lebih tiga jam," ujarnya.

Logistik Pilkada yang didistribusikan ke desa Pota Besar yaitu 2 kotak suara, 4 bilik suara, dan perlengkapan lainnya.

“Logistik Pilkada didistribusikan oleh panitia pemilihan kecamatan (PPK) ke panitia pemungutan suara (PPS) sudah sampai di desa Pota Besar dengan aman," ucapnya.

Tugas ini menjadi salah satu bentuk dedikasi Polres MBD dalam menjaga stabilitas dan kelancaran proses demokrasi, khususnya di wilayah-wilayah terpencil.

Ia menegaskan bahwa pengorbanan yang dilakukan anggotanya sejalan dengan komitmen institusi kepolisian untuk melayani dan melindungi masyarakat.

"Kami ingin memastikan bahwa suara dari masyarakat di pelosok negeri ini tetap terhitung. Itu adalah bentuk tanggung jawab kami dalam menjaga demokrasi di Indonesia," tambahnya.

Dengan semangat dan kerja keras para personel Polres MBD, diharapkan Pilkada di wilayah tersebut dapat berlangsung aman, damai, dan sukses.

Masyarakat desa terpencil kini dapat menyalurkan suara mereka tanpa hambatan menjadi bagian dari proses demokrasi yang adil dan merata.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: