Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Persaingan Pogacar dan Vingegaard  Memanas

Foto : istimewa

tour de france

A   A   A   Pengaturan Font

TROYES, PRANCIS - Pemimpin keseluruhan Tour de France, Tadej Pogacar, menyuarakan kekecewaannya terhadap taktik defensif Jonas Vingegaard. Dia mengatakan bahwa juara bertahan itu takut saat Anthony Turgis asal Prancis memenangkan etape sembilan, Minggu (8/7) sore waktu setempat.

Pogacar mencoba beberapa kali menerobos melalui kebun anggur champagne, termasuk jalan kerikil berdebu untuk pertama kalinya, tetapi finis bersama dengan Vingegaard dan Remco Evenepoel. "Sayang sekali saya, Remco, dan Jonas tidak melakukannya bersama-sama," ujar Pogacar asal Slovenia. Dia pikir itu karena taktik tim Vingegaard, Visma. Kalau tidak, bertiga akan berada di podium.

Evenepoel yang berada di posisi kedua setuju dengan Pogacar tetapi tidak terlalu kecewa. "Sayang sekali, ya, kami bisa mengambil tiga atau empat menit unggul dari lainnya," ujar Evenepoel. Pogacar memimpin atas Evenepoel asal Belgia dengan hanya 33 detik. Sedangkan Vingegaard berada di urutan ketiga dengan selisih 1 menit 15 detik.

Pogacar memenangkan Tour de France tahun 2020 dan 2021, tetapi menjadi runner-up di belakang Vingegaard tahun 2022 dan 2023. Pembalap berusia 27 tahun itu mengikuti Pogacar sepanjang dua pekan pertama tahun lalu. Dia lalu mengungguli rivalnya itu di etape 16 dan 17 untuk menang dengan selisih 7 menit 29 detik.

Vingegaard cedera serius bulan Maret dan dirawat di rumah sakit selama 12 hari. Dengan hati-hati dia merasakan jalan kembali ke performa penuh. Pogacar memenangkan Giro d'Italia bulan Mei dan akan menjadi pembalap pertama sejak Marco Pantani tahun 1998. Dia mencatatkan double Giro-Tour jika muncul sebagai pemenang setelah etape 21 di Nice akhir Juli nanti.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top