Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Persaingan Grup H, Portugal Siap Balas Dendam

Foto : Michal Cizek / AFP

Diogo Dalot dan Cristiano Ronaldo

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Persaingan Grup H Piala Dunia Qatar diwarnai harapan Portugal untuk bersaing merebut juara Piala Dunia pertama kali. Kemungkinan langkah tersebut akan sangat ditentukan seberapa baik mereka bermain di fase grup. Saingan berat Portugal adalah Uruguay yang menyingkirkan mereka di babak 16 besar empat tahun lalu.

Catatan Portugal baru-baru ini di Piala Dunia mengecewakan. Mereka hanya meraih tiga kemenangan dalam tiga penampilan sejak mencapai semifinal tahun 2006. Sementara itu, mereka memiliki pencetak gol terbanyak sepak bola internasional, Cristiano Ronaldo. Banyak pertanyaan mengenai apakah pemain berusia 37 tahun itu harus tetap menjadi andalan di lini serang.

Pemenang Ballon d'Or lima kali itu lebih sering berada di bangku cadangan untuk Manchester United musim ini. Dia belum mencetak gol di fase sistem gugur di Piala Dunia. Ronaldo dan pelatih Fernando Santos dikritik setelah Portugal kehilangan tempat di final UEFA Nations League menyusul kekalahan kandang dari tetangga, Spanyol bulan September.

Dengan kemampuan yang dimiliki, Ronaldo memimpin tim Portugal selama hampir dua dekade. Portugal termasuk di antara tim terbaik dunia, tetapi memiliki reputasi sebagai underdog meskipun memenangkan Piala Eropa 2016 dan UEFA Nations League tiga tahun kemudian.

"Kami jelas merupakan generasi dengan banyak talenta, tetapi tim lain juga memiliki talenta," ujar bek Manchester City, Ruben Dias, kepada situs web FIFA. "Anda bisa memiliki pemain terbaik di kompetisi, tapi jika tidak tahu cara memaksimalkan kekuatan para pemain, tidak akan bisa beroperasi dengan baik sebagai sebuah tim. Orang akan melihat Anda hanya sebagai tim yang mudah dikalahkan," sambungnya.

Portugal kalah lewat gol penalti Zinedine Zidane di babak empat besar Piala Dunia 2006. Setelah itu, tidak pernah melampaui babak 16 besar. Mereka kemungkinan menghadapi Brasil di babak 16 besar di Qatar jika gagal memuncaki Grup H di atas Uruguay, Korea Selatan, dan Ghana.

Uruguay, juara dunia pada 1930 dan 1950, menunjuk Diego Alonso untuk menyelamatkan diri lolos dari kualifikasi setelah berpisah dengan Oscar Tabarez. Uruguay lolos ke putaran final untuk keempat kalinya berturut-turut dengan empat kemenangan beruntun.

Uruguay akan mengandalkan perpaduan antara pemain muda dan yang pengalaman. Diego Godin yang berusia 36 tahun adalah kapten tim yang juga beranggotakan Luis Suarez dan Edinson Cavani. Keduanya menjadi bagian dari perjalanan Uruguay ke semifinal 2010. Penampilan di ajang yang berlangsung di Afrika Sealan itu adalah yang terbaik dicapai Uruguay sejak berada di urutan keempat tahun 1970.

Fede Valverde, yang tampil luar biasa musim ini untuk Real Madrid, dan pemain Liverpool, Darwin Nunez, adalah wajah baru yang membela Uruguay di Piala Dunia. "Kami memiliki campuran pemain bepengalaman dan kualitas. Saya pikir Uruguay akan menjalani Piala Dunia yang hebat," ujar Suarez, yang pada penampilannya di Piala Dunia 2014 berakhir lebih awal menyusul larangan empat bulan karena menggigit pemain Italia, Giorgio Chiellini.

Uruguay mengalahkan Korea Selatan dan Ghana untuk mencapai babak empat besar di Afrika Selatan. Handball Suarez di akhir perpanjangan waktu mencegah Ghana menjadi negara Afrika pertama yang mencapai semifinal. Peluang Ghana untuk meniru capaian 12 tahun lalu terlihat sulit. Duduk di urutan ke-61, tim asuhan Otto Addo adalah peringkat terbawah dari 32 tim yang hadir di Qatar.

Addo, kelahiran Jerman, memilih pemain keturunan Ghana yang berada di luar negeri untuk memperkuat skuad yang gagal melewati babak penyisihan grup Piala Afrika Januari lalu. Striker Athletic Bilbao, Inaki Williams, yang pernah bermain untuk timnas Spanyol tahun 2016, dan mantan pemain internasional Inggris U-21, Tariq Lamptey, dari Brighton, telah berganti kewarganegaraan menjadi Ghana.

Korea Selatan akan bermain di Piala Dunia ke-10 berturut-turut. Namun cedera yang dialami kapten dan striker andalan, Son Heung-min, mengancam merusak harapan mereka. Penyerang Tottenham Hotspur itu mengalami patah tulang di rongga matanya pekan lalu. Dia berpacu dengan waktu untuk pulih setelah menjalani operasi.

Son berbagi sepatu emas Liga Inggris musim lalu dengan Mohamed Salah dari Liverpool. "Kami pikir ini bukan waktunya untuk membicarakan status Son untuk Piala Dunia. Kami tidak mengatakan itu tidak mungkin. Kami hanya mengatakan sekarang bukan waktunya untuk berdiskusi," ujar seorang pejabat Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA). ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top