Perlu Upaya Optimal agar Lolos dari "Middle Income Trap"
Sebab itu, perlu upaya agar Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah, menuju negara bependapatan tinggi pada 2043.
Pekan lalu, Bank Dunia baru menaikkan status Indonesia dari negara berpendapatan menengah bawah (lower middle income) menjadi upper middle income atau berpendapatan menengah ke atas karena Gross National Income (GNI) per kapita pada 2019 naik menjadi 4.050 dollar AS dibanding sebelumnya 3.840 dollar AS.
Kenaikan status itu dinilai tidak mencerminkan kondisi Indonesia yang sebenarnya karena batas bawah upper middle income yakni 4.046 dollar AS hanya terpaut tipis 4 dollar AS dari GNI per kapita Indonesia. Selain itu, kesenjangan pendapatan juga sangat lebar karena penyumbang 49 persen PDB Indonesia hanya 1 (satu) persen atau tiga juta lebih penduduk yang masuk kelompok elite.
Lebih lanjut, Juda mengatakan tiga hal yang harus diperkuat guna menghindari middle income trap yaitu peningkatan produktivitas perekonomian, investasi, dan kualitas sumber daya manusia (SDM). Ketiga kebijakan itu dilakukan melalui dukungan keseimbangan internal dan eksternal dengan menjaga inflasi dan defisit transaksi berjalan.
Ia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga tahun 2024 berpotensi meningkat kisaran 5,5-6,1 persen.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya