Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Bencana

Perlu Tiga Tahapan Atasi Korban Bencana Alam

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Setiap terjadi bencana alam, Kementerian Sosial (Kemensos) selalu hadir di tengah lokasi bencana untuk memberikan perlindungan sosial kepada korban bencana. Setidaknya ada tiga tahapan yang dilakukan dalam Program Perlindungan Sosial Korban Bancana Alam, yakni prabencana, saat bencana dan pascabencana.

Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, pada tahap prabencana Kemensos membangun sistem kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, seperti penyiapan bufferstock logistik, penyiapan sarana dan prasarana, penyiapan Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kampung Siaga Bencana (KSB) dan petugas lainnya.

Pada saat bencana, Kemensos mengaktivasi sistem yang sudah dipersiapkan untuk penanggulangan bencana alam secara terpadu. Sistem yang dimaksud adalah Klaster Nasional yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dimana Kemensos bertugas dalam Klaster Perlindungan dan Pengungsian dan Klaster Logistik.

"Fokus penanganan adalah evakuasi pengungsi ke tempat aman, serta kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya," kata Mensos, di Jakarta, Senin (31/12).

Pada saat terjadinya bencana dan pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat, Kemensos mengerahkan seluruh potensi penanggulangan bencana alam. Yakni pengerahan personil Tagana dan Sahabat Tagana, KSB, Kendaraan Siaga Bencana, barang persediaan, alat evakuasi, alat dan sistem komunikasi, dan kerja sama lembaga pemerintah dengan NGO.

"Barang persediaan terdiri dari makanan, sandang, kebutuhan keluarga dan anak, kebutuhan khusus untuk penyandang disabilitas. Ini adalah kebutuhan mendesak yang diperlukan warga terdampak bencana," tutur Mensos.

Selain pemenuhan kebutuan makanan, perlindungan sosial korban bencana alam, Kemensos juga memprioritaskan tersedianya alat evakuasi terdiri dari tenda pengungsi, tenda dapur umaum, tenda keluarga di lokasi pengungsian.

Kemensos, lanjutnya, juga memiliki alat evakuasi berupa perahu karet, perahu seafrog polytheline, perahu doplhin, kapal cepat evakuasi dan logistik yang siap digunakan.

"Kendaraan Siaga Bencana juga wajib siap 24 jam sewaktu-waktu diperlukan. Misalnya Mobil Dapur Umum Lapangan, Mobil Rescue Tactical Unit (RTU), Truck Bak Kayu. Mobil Tangki Air, Motor Trail," terangnya.

Pemenuhan Kebutuhan

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat menambahkan, tiga langkah yang dilakukan pada masa tanggap darurat bencana adalah Pengerahan Tim Penanganan Terpadu, pemenuhan kebutuhan tempat tinggal sementara dan perlengkapan, dan pemberian santunan ahli waris.ang/E-3

Komentar

Komentar
()

Top