Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepemimpinan Nasional

Perlu Pemimpin Transformatif untuk Indonesia Emas 2045

Foto : istimewa

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan diperlukan seorang pemimpin transformatif yang terus melakukan perbaikan berkelanjutan untuk bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Pemimpin transformatif yang bisa menggerakkan dan mengubah, bukan hanya pemimpin yang baik, tetapi mampu melakukan perbaikan, bukan (hanya) pemimpin yang saleh tetapi juga muslih, melakukan perbaikan," tegas Wapres saat menyampaikan Pidato Kebangsaan di Kampus Universitas Alma Ata Yogyakarta, Senin (24/10).

Ma'ruf Amin menjelaskan pemimpin yang transformatif bukan hanya dapat mempertahankan hal-hal lama yang baik, tetapi dapat menciptakan inovasi baru yang lebih baik. "Bahkan saya tambah paradigmanya, pemimpin yang dapat melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik secara berkelanjutan secara sustainable," ungkapnya.

Dia mencermati Indonesia saat ini masih memiliki waktu kurang lebih 23 tahun untuk menuju 2045. Untuk itu, ia mengharapkan kesempatan 23 tahun tersebut agar benar-benar dimanfaatkan untuk menyemai dan melahirkan para pemimpin transformatif yang bisa membawa percepatan tercapainya visi Indonesia Emas.

Dia berharap perguruan tinggi, termasuk Universitas Alma Ata menjadi kawah candradimuka atau tempat menggembleng dan mencetak para pemimpin reformatif, inovatif, dan transformatif.

Dia memaparkan tiga poin penting yang harus dimiliki pemimpin transformatif, yakni pertama, semangat cinta Tanah Air. Kedua, mampu menjaga komitmen kebangsaan yang diamanatkan para pendiri bangsa, yakni NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Ketiga, mampu menjadi pemakmur bumi dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Jaga Persatuan

Dalam kesempatan berbeda, Wapres juga meminta perbedaan pilihan calon legislatif maupun calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024 tidak merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

"Ketika kita akan menghadapi pemilu legislatif, capres dan sebagainya hendaknya tidak melupakan semangat kesepakatan nasional sebagai suatu bangsa," kata Ma'ruf saat memberikan sambutan dalam Peringatan Hari Santri Nasional 2022 di Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Sleman, Senin.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Busyro Muqoddas berharap martabat kemanusiaan bangsa Indonesia tetap terjaga pada masa sekarang maupun yang akan datang.

"Menjauhi kekerasan verbal maupun non-verbal, menjauhkan diri dari perbuatan perundungan, memberikan perlakuan dan layanan tanpa diskriminatif dan bernuansa SARA, melakukan pola pengasuhan yang zero kekerasan, menanamkan perilaku yang saling menghormati dan menghargai," ujar Busyro.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top