Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Forum Transisi Energi

Perlu Partisipasi Aktif Generasi Muda Turunkan Emisi Karbon

Foto : ISTIMEWA

NELWIN ALDRIANSYAH Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) - Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kendaraan umum, baik bus listrik maupun kereta api.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah memandang perlu melibatkan generasi muda berpartisipasi aktif mengembangkan energi bersih guna mengurangi emisi karbon sekaligus meningkatkan bauran energi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, dalam Youth Forum Energy Transitions G20 mengajak generasi muda untuk mengembangkan teknologi yang mampu membuat sumber daya energi itu bisa menjadi efisien dan ekonomis.

"Generasi muda harus bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif yang terkait dengan inovasi-inovasi, sehingga ke depannya bisa memberikan kontribusi yang lebih besar," kata Arifin.

Apalagi Indonesia terus berupaya mengoptimalkan berbagai produk lokal untuk bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan tidak lagi bergantung dengan produk impor, termasuk energi.

Menurut dia, belanja dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pemerintah pusat, pemda, dan BUMN hampir mencapai 1.500 triliun rupiah, namun 90 persen.

Menteri Arifin menyampaikan anggaran belanja dari sektor APBN untuk pusat maupun daerah dan perusahaan pelat merah BUMN hampir mencapai 1.500 triliun rupiah, namun 90 persen komponen barang yang dipakai masih berasal dari luar negeri. Pemerintah menargetkan komponen lokal 40 persen saja maka akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kurang lebih 1,9 persen.

Panel Surya

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energi (PGE), Nelwin Aldriansyah, mengatakan kontribusi kaum milenial dalam penggunaan energi baru terbarukan bisa mempercepat proses transisi energi di Indonesia. "Kaum milenial bisa memulainya dari diri sendiri," kata Nelwin.

Dalam proses transisi energi, kaum milenial bisa memulainya dengan menggunakan energi secara bijak. Kaum muda juga bisa berkontribusi dengan mengurangi penggunaan energi berbasis fosil dan menggantikannya dengan sumber energi yang berkelanjutan (sustainable) dan bisa diperbarui (renewable).

"Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kendaraan umum, baik bus listrik maupun kereta api," katanya.

Kaum muda juga harus mulai menggunakan perangkat listrik hemat energi dan memanfaatkan panel surya untuk pembangkitan listrik rumah tangga, sehingga mengurangi kebergantungan rumah pada pasokan listrik dari PLN. Makin ke sini, kata Nelwin, biaya listrik tenaga surya untuk rumah tangga ini makin berkurang jauh.

"Saya sudah memulainya sejak 2016. Jika dulu harganya masih 15 ribu rupiah per watt, sekarang sudah tinggal 7.000 rupiah per watt," kata Nelwin.

Selain itu, kaum milenial juga bisa memanfaatkan sepeda dan sepeda motor listrik sebagai alternatif transportasi. Nelwin menjelaskan PGE juga sangat mendukung penggunaan sepeda motor listrik. "Kami juga menyediakan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU)," kata Nelwin.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top