Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perlu, Modifikasi Teknologi Budidaya Rempah

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi sekaligus tantangan kepada profesor riset baru Kementerian Pertanian, Muhammad Syakir untuk meningkatkan produktivitas lada nasional.

Muhammad Syakir yang juga kepala badan penelitian dan pengembangan Balitbang Kementrian Pertanian, di kukuhkan sebagai profesor riset di Auditorium Sadikin Cimanggu, Bogor, Jawa Barat, Senin (15/10). Muhammad Syakir menjadi profesor riset ke 132 yang dimiliki oleh kementrian pertanian.

"Saya berharap ini dapat memotivasi peneliti lainnya, sehingga badan litbang pertanian akan semakin banyak di isi tenaga penelitian yang profesional dan mumpuni di bidangnya masing-masing," kata Amran dalam sambutannya usai orasi ilmiah profesor riset dengan judul " Inovasi Budidaya Lada Perdu Mampu Tingkatkan Produksi dan Daya Saing Lada Nasional".

Lada sebagai salah satu produk rempah-rempah Indonesia, menurut Amran saat ini memiliki tantangan besar. Yakni bagaimana mengembalikan kejayaan produk rempah-rempah Indonesia. Lada salah satunya.

"Mulai tahun ini kita menargetkan untuk mengembalikan kehormatan kita sebagai produsen utama rempah-rempah dunia," Amran melanjutkan.

Secara khusus, Amran menugaskan profesor riset ke 132 kementerian pertanian ini sebagai koordinator nasional bagi upaya untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia. Produksi lada sendiri diharapkan bisa meningkat hingga 22 ton per hektar dalam †beberapa tahun mendatang. "'Kita harus rebut kembali pasar lada manca negara," tegas Amran.

Sementara itu, dalam orasi ilmiahnya Muhammad Syakir mengungkapkan produktifitas lada di Indonesia masih berada di bawah produksi lada negara lain di ASEAN. Vietnam, misalnya, saat ini produktivitas lada Vietnam sudah mencapai 2,5 sampai 32 ton perhektar. Sementara produktivitas lada nasional berkisar satu ton perhektar/tahun.

"Keunggulan lada Vietnam itu salah satunya dengan pengembangan dan modifikasi teknologi budidaya, sehingga lada dapat tumbuh di berbagai agro-ekosistem dengan produktivitas yang stabil," kata Muhammad Syakir dalam orasinya.

Muhammad Syakir sendiri berhasil mengembangkan modifikasi agronomi tanaman lada perdu melalui tiang panjat. Inovasi ini akan membuka peluang bagi pengembangan tanaman lada di berbagai agro ekosistem, baik manokultur ataupun tumpang sari dengan ongkos produksi yang lebih murah. nik/E-6

Komentar

Komentar
()

Top