Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hasil Kebudayaan

Perlu Kenali Sejarah Sastra

Foto : Antaranews

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, mengajak masyarakat mengenali sejarah sastra. Menurutnya, para sastrawan juga berjasa dalam kemerdekaan Indonesia.

"Sejarah sudah mencatat bagaimana para sastrawan kita turut berperan dalam membangun dan membangkitkan semangat kemerdekaan dari penjajahan melalui karya-karya hebat," ujar Nadiem dalam Peringatan Hari Sastra Indonesia Ke-9, di Jakarta, Minggu (3/7).

Nadiem menekankan, sastra bukan sekadar kalimat berbunga-bunga atau fiksi yang membawa larut dalam imajinasi belaka. Hari Sastra Indonesia tahun ini menjadi momentum yang tepat mengenang kembali jasa sastrawan besar Indonesia.

Dia meneranhkan, Hari Sastra Indonesia ke-9 bertepatan dengan 100 tahun penyair Chairil anwar, 100 tahun sastrawan dan wartawan Mochtar Lubis, dan 105 tahun kritikus sastra H.B Jassin. Dia menyebut, masyarakat bisa meningkat kembali pentingnya peran para tokoh besar dengan membaca, menelaah, dan memaknai ulang karya-karya mereka.

"Di sanalah kita akan menemukan pikiran-pikiran penting yang perlu kita pelajari untuk membangun Indonesia yang lebih baik," jelasnya.

Lebih lanjut, Nadiem memaparkan, pemajuan kebudayaan dan kesusastraan Indonesia dapat menjadi bekal untuk melompat ke masa depan. Pemerintah berkomitmen untuk turut andil dalam pengembangan sastra ke depannya.

"Melalui badan bahasa kami akan terus melanjutkan program-program unggulan di bidang bahasa dan sastra indonesia, seperti residensi penulis serta berbagai program sayembara dan penghargaan," katanya.

Dia menyatakan, komitmen tersebut tidak hanya sastra Indonesia. Pihaknya berupaya menumbuhkan rasa cinta dan bangga generasi muda terhadap bahasa daerah.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top