Perkuat Upaya Pelestarian Lingkungan, Menkeu: Asean Butuh Investasi US$27 Miliar Energi Terbarukan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan sambutan terkait pembiayaan transisi energi di Badung, Bali, Rabu (29/3/2023).
"Untuk bisa mewujudkan emisi nol pada 2060 atau lebih cepat, ini tidak mungkin terjadi tanpa mengatasi masalah pembangkit listrik batu bara," imbuh Sri Mulyani.
Menkeu lebih lanjut menjelaskan emisi gas rumah kaca dari sektor energi khususnya yang disumbangkan pembangkit listrik uap (PLTU) bertenaga batu bara menjadi kontributor utama emisi karbon secara global.
Berdasarkan laporan Badan Energi Internasional, pembangkit listrik tenaga baru bara diperkirakan menghasilkan sekitar 38 persen emisi CO2 dari sektor energi pada 2019.
Pemerintah Indonesia membutuhkan sekitar 4.002 triliun rupiah atau 281 miliar dollar AS investasi dalam jangka panjang untuk mendukung pengurangan emisi karbon sesuai komitmen kontribusi yang ditetapkan secara nasional (NDC).
Sedangkan hingga 2021, Indonesia menggelontorkan investasi 313 triliun rupiah untuk pengurangan emisi karbon.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya