Perkuat Kolaborasi, Indonesia dan Tiongkok Gelar Forum Promosikan Kerja Sama Sabuk Jalan Sutera

Jakarta - Perkuat kolaborasi, Indonesia dan Tiongkok menggelar forum media antara kedua negara untuk mempromosikan kerja samabelt and road (sabuk dan jalan sutera) yang berkualitas tinggi guna membangun masa depan bersama.

Forum tersebut, yang digelar pada Rabu di Jakarta, mengambil tema "Bersama-sama mempromosikan kerja sama sabuk dan jalan sutera yang berkualitas tinggi, membangun komunitas Tiongkok-Indonesia dengan masa depan bersama."

Acara itu dibuka oleh Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Lu Kang, Wakil Presiden Asosiasi Diplomasi Publik Tiongkok Hu Zhengyue dan Ketua Dewan Pengurus Forum Pemimpin Redaksi Indonesia Arifin Asydhad.

Forum tersebut dibagi dalam tiga sesi, dengan sesi pertama membahas hubungan Tiongkok-Indonesia hingga hubungan kedua negara di Asia dalam sebuah komunitas yang memiliki masa depan bersama.

Pada sesi kedua, forum tersebut membahas upaya untuk mempromosikan kerja sama sabuk dan jalur sutera yang berkualitas tinggi melalui komunikasi internasional yang juga berkualitas.

Sementara, sesi ketiga forum itu membahas hubungan di antara masyarakat Indonesia dan Tiongkok yang terjalin setelah 10 tahun Kemitraan Strategis dan Komprehensif antara kedua negara.

Dalam forum tersebut, Direktur Pemberitaan Kantor Berita Antara Irfan Junaidi menyampaikan pentingnya memaksimalkan kerja sama sabuk dan jalan sutera yang telah terjalin antara kedua negara.

Sementara itu, dia juga berharap forum media yang digelar pada hari ini bisa lebih memperluas kerja sama di antara media-media Indonesia dan Tiongkok sehingga hubungan keduanya bisa lebih erat di masa depan.

"Mudah-mudahan forum kali ini bisa meluaskan kerja sama bukan hanya di antara kantor berita, tetapi juga antara media di Indonesia dengan media di Tiongkok," katanya.

Melalui peningkatan kerja sama antara kedua media, Irfan berharap Indonesia dan Tiongkok bisa membangun perspektif Asia sehingga sinergi tersebut dapat mengimbangi ruang informasi yang saat ini lebih didominasi oleh perspektif dari media Barat.

Irfan menilai ada banyak potensi kerja sama yang bisa ditingkatkan. Ia mencontohkan kemungkinan kerja sama untuk saling bertukar berita, transfer teknologi, pelatihan media, dan reportase bersama untuk satu isu tertentu yang dapat dilakukan antara media Indonesia dan Tiongkok.

"Dan lingkup-lingkup kerja sama ini akan bisa lebih konkret jika kita bisa membangunroadmap (peta jalan) rencana kerja bersama antara media Indonesia dengan Tiongkok," kata dia lebih lanjut.