Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perkuat Kerja Sama Bilateral, PM Inggris dan PM Albania Bertemu Bahas Imigran Ilegal

Foto : ANTARA/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf

Foto arsip - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menghadiri acara Welcoming Dinner and Cultural Performance KTT G20 2022 di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali, Selasa (15/11/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk mengatasi masalah krusial ini kedua negara sepakat memperkuat kerja sama bilateral, PM Inggris dan PM Albania bertemu membahas imigran ilegal.

London - Perkuat kerja sama bilateral. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak bertemu dengan Perdana Menteri Albania Edi Rama di Downing Street, Kamis waktu setempat (23/3), guna membahas penanganan masalah imigran ilegal dan perlindungan keamanan warga negara kedua negara.

"Kedua pemimpin menegaskan tekad bersama mereka dalam memperluas dan mempererat hubungan Inggris-Albania, bekerja sama dalam mengatasi ancaman global dan regional dan memperkuat kemitraan bilateral," kata Kantor Perdana Menteri Inggris.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin bertekad bahu membahu bekerja menurut Komunike Bersama dan Satuan Tugas yang disepakati Desember tahun lalu, dan mengedepankan prioritas bersama mereka dalam menangani migrasi ilegal dan geng kriminal penyelundup manusia.

Sunak dan Rama juga menyambut kemajuan yang dicapai hingga ini di manasekitar 800 imigran ilegal kembali ke Albania sejak Desember.

Pada 8 Maret, Sunak mengungkapkan kepadaMajelis Rendah bahwa pemerintahannya sudah menjalin perjanjian pengembalian imigran gelar dengan beberapa negara termasuk India, Pakistan, Serbia, dan Nigeria, sementara kesepakatan lain dengan Albania mengizinkan Inggris memulangkan "ratusan orang" imigran gelap.

Mereka juga sepakat bahwa tim gabungan Inggris-Albania akan melakukan "penilaian kapasitas penjara Albania", dengan maksud memulangkan semua warga negara Albania yang memenuhi syarat dalam sistem penjara Inggris.

"Sebagai sekutu NATO, sesama anggota Dewan Keamanan PBB dan mitra dekat, kedua pemimpin juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk bekerja sama dalam melindungi keamanan warga negara kita, membela demokrasi dan mempromosikan hak asasi manusia, termasuk melalui respons internasional yang kuat terhadap agresi Rusia," tambah Kantor Perdana Menteri Inggris.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top