Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
perubahan Cuaca - Mentan Minta Sektor Hulu dan Hilir Waspada

Periode Musim Kemarau Lebih Lama Dari Tahun Lalu

Foto : ANTARA/DeDhez

Siapkan Pompa - Petani menyiapkan mesin pompa air diareal persawahan yang mengalami kekeringan di Penganjang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (6/8).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan periode musim kemarau di Pulau Jawa pada 2018 akan lebih panjang dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini kemarau datang lebih awal dan selesai lebih lama, yaitu datang pada April dan selesai awal November.


"Sedangkan tahun 2017, periode musim kemarau itu bulan Mei dan selesai di Oktober," ujar Kepala Subbidang Analisis dan Informasi Iklim BMKG, Adi Ripaldi, di Jakarta, Senin (6/8).


Dengan datangnya musim kemarau itu, beberapa wilayah di Pulau Jawa tidak turun hujan sejak beberapa pekan.

Jakarta dan sekitarnya, misalnya, sudah lebih dari dua pekan tidak hujan. Sekalipun turun hujan, kata Adi, biasanya hanya bersifat lokal dan berada di titik-titik tertentu saja. Kondisi itu belum menunjukkan musim hujan telah tiba.


Adi menjelaskan, dampak lain musim kemarau ini berakibat intensitas angin bertiup lebih kencang dan membuat udara terasa kering. "Suhu udara di siang hari akan terasa lebih panas. Sebab, langit bersih dari awan hujan sehingga sinar matahari langsung turun ke bumi," ucapnya.


Warga Dusun Wanarata, Desa Kalitapen, Kecamatan Purwojati, Banyumas, Jawa Tengah, sudah mulai merasakan dampak dari musim kemarau ini.

Warga tidak dapat menanam padi sehingga stok beras berkurang. Karena kekurangan beras, sebagian warga terpaksa mengonsumsi nasi tiwul dan oyek berbahan singkong
Di dusun Wanarata, hampir seluruh warga mengandalkan hasil pertanian.

Setidaknya terdapat sekitar 30 hektare lahan sawah padi dan 30 hektare tanaman palawija, seperti kacang, jagung, kedelai, dan singkong. Namun akibat kemarau panjang, sawah tersebut tidak dapat ditanami padi.


Target Terganggu


Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, juga mengingatkan bahwa dua bulan ke depan, Indonesia memasuki musim paceklik.

Selain berpotensi mengganggu target hulu produksi sektor pertanian, musim kering juga bisa mengerek harga beras di pasar. Semua sektor baik hulu maupun hilir diminta untuk mewaspadai gangguan ini.


Mentan meminta pejabat terkait tidak lengah. Pasalnya, target pemerintah ialah 1,2 juta ton, bulan Agustus dan September harus tercapai. "Agar di bulan Nopember hingga Januari 2019, tidak ada kata paceklik," tegas Amran. ers/Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Antara

Komentar

Komentar
()

Top