Peringati Dies Natalis, Unair Bedah Buku Perjuangan Tentara Republik Indonesia Pelajar
Acara bedah buku ini mengulas aksi heroik TRIP, meski masih berstatus pelajar dan minim senjata, mereka tak gentar melawan penjajah.
SURABAYA - Untuk memperingati Hari Pahlawan sekaligus Dies Natalis ke-69, Universitas Airlangga (Unair), Surabaya melakukan napak tilas perjuangan pahlawan, dengan acara bedah buku perjuangan Tentara Pelajar, dengan judul "TRIP, Perjuanganmu Kuteruskan Sampai Akhir Zaman", Sabtu (11/11).
Tentara pelajar adalah suatu kesatuan militer yang ikut mempertahankan kemerdekaan Indonesia di mana para anggotanya terdiri dari sebagian besar para pelajar dan sebagian kecil mahasiswa.
Terdapat beberapa istilah untuk penyebutan Tentara Pelajar. Di Jawa Timur disebut TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar), di Jogja dan Solo disebut Tentara Pelajar, di sebagian Jatim, Jateng dan Jogja ada TGP (Tentara Genie Pelajar), di Boyolali ada Sturm Abteilung (SA) dan lain-lain.
Rektor Unair, Mohammad Nasih, mengatakan, buku tersebut mengadopsi naskah asli karya salah satu pejuang TRIP kala itu, Almarhum Roestono Soeparto Koesoemo.
"Bertepatan dengan Hari Pahlawan dan Dies Natasli Unair, (bedah buku) ini agar kita semua bisa melihat ke belakang, bagaimana sesungguhnya perjuangan pendahulu kita, mengorbankan jiwa raganya. Supaya kita bisa menyiapkan Indonesia yang lebih independent lagi," ujarnya.
"Dari materi dan isinya, jika ditulis oleh mahasiswa S3 buku ini akan kita akui sebagai disertasi karena obyektivitas dan orisinalitasnya luar biasa," kata Nasih.
Dia menambahkan, karya-karya berbobot semacam ini perlu dipublikasikan ke masyarakat luas agar masyarakat mendapat manfaat.
"Harus kita semarakkan agar masyarakat mendapat ilmunya," tuturnya.
Sebagai pembedah buku, Guru Besar Hukum Unair, Purnawan Basundoro, dan Nanda Avalist, seorang diplomat aktif, mahasiswa S3 di Curtin University Australia, sekaligus penerjemah dan editor buku dari Rayyana Publishing.
Ketua Pelaksana sekaligus perwakilan keluarga Roestono, Prasetio, mengatakan bahwa buku ini menjadi bagian dari sumbangsih keluarga kepada para pejuang TRIP.
Kabar baiknya, masyarakat bisa mengakses buku ini secara gratis melalui ponsel pintar. Buku tersedia dalam dua versi, versi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
"Buku ini bisa masyarakat akses secara gratis melalui google books. Alasan kami menyediakannya secara gratis adalah kami ingin memperkenalkan kepada dunia mengenai perjuangan TRIP," pungkasnya.
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya