Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pergantian Pejabat

Perikatan Nasional Dukung Ismail Sabri Jadi PM Malaysia

Foto : ARIF KARTONO/AFP

BERTEMU RAJA I Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob (kanan) melambaikan tangan saat meninggalkan markas Partai United Malays National Organization (UMNO) untuk bertemu dengan Raja Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, di Kuala Lumpur, Kamis (19/8).

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Perikatan Nasional (PN) dengan suara bulat setuju menominasikan mantan Wakil Perdana Menteri (PM), Ismail Sabri bin Yaakob, sebagai calon PM Malaysia yang baru. Ketua PN Muhyiddin Yassin mengemukakan di Kuala Lumpur, Kamis (19/8).

Seluruh 50 anggota parlemen dari partai koalisi PN yaitu 31 parlemen BERSATU, 18 PAS, dan satu STAR telah menyerahkan surat pernyataan ke Istana Negara pada 18 Agustus 2021 yang menyatakan dukungan untuk Ismail Sabri bin Yaakob sebagai calon perdana menteri.

"Empat anggota parlemen independen Pro-PN juga melakukan hal yang sama. Saya sudah berkonsultasi dengan pimpinan partai GPS dan PBS membentuk Perikatan Nasional sebelumnya untuk mengambil resolusi serupa," katanya.

Dia mengatakan keputusan ini diambil untuk menjamin kelangsungan kebijakan PN fokus memerangi Covid-19 dan merehabilitasi negara hingga tiba pemilihan umum diselenggarakan untuk mengembalikan amanah kepada rakyat.

Berintegritas

Ketika dihadapkan pada situasi krisis, ujar dia, politisi harus bermurah hati demi rakyat dan negara.

"Sejalan dengan prinsip-prinsip PN untuk mempertahankan sebuah pemerintahan yang berintegritas, saya ingin tekankan dukungan PN terhadap Ismail Sabri Yaakob yang juga Wakil Presiden UMNO adalah bersyarat," katanya.

Jika diangkat sebagai PM oleh Yang di-Pertuan Agong, ujar dia, pihaknya memastikan anggota kabinet yang akan diangkat nantinya terdiri dari mereka yang berintegritas, dapat dipercaya, dan bebas dari tuntutan pidana di pengadilan.

Pemerintah Perikatan Nasional di bawah kepemimpinannya juga harus melanjutkan praktik menghormati prinsip pemisahan kekuasaan, melindungi independensi peradilan dan menegakkan konsep monarki konstitusional.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top