Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pasar Malam Sekaten 2018

Pergelaran Rakyat dengan Multi Tontonan

Foto : dok. Pasar Malam Sekaten 2018
A   A   A   Pengaturan Font

Sesaat lagi, matahari 2019 akan merekah menggantikan 2018. Itu berarti Pasar Malam Sekaten (PMS) 2018 segera di mulai. Namun untuk tahun ini pasar malam hanya diselenggarakan selama 18 hari. Bertempat di alun-alun utara Keraton Yogyakarta pada 2-29 November 2018.

Menurut data yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogyakarta bahwa pendaftaran untuk stan dimulai sejak Oktober.

Untuk tahun ini Disperindag DIY membuka 512 stand untuk disewakan kepada masyarakat. Seluruh stand akan dibagi dalam beberapa zona dan tarif yang berbeda sesuai kelas.

Seperti biasa, lokasi pasar malam tetap berada di Alun-Alun Utara Yogyakarta. PMS kali ini masih mengusung acara yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Ada kesenian, pasar malam, atraksi wahana permainan sampai wisata kuliner.

Diadakan setahun sekali, Sekaten adalah sebuah konsep pasar rakyat Yogyakarta selama hampir sebulan penuh. Buat Anda yang belum tahu tentang serunya Sekaten, tahun ini Anda mesti coba. Pasar Malam yang 'merakyat' banget ini sangat ramai dikunjungi warga Yogya dan wisatawan dari luar kota. Hajatan setahun sekali ini memang sangat menarik karena menyajikan barang-barang mulai dari baju, kerajinan, mainan, ataupun keperluan sehari-hari dengan harga terjangkau. Selain itu ada banyak wahana permainan yang unik dan seru. Sederhana, tapi tetap berkesan.

Banyak wahana permainan yang seru dan memacu adrenalin, mulai dari bianglala, tong setan, rumah hantu, ombak banyu, hingga kora-kora. Wahana itu selalu dibanjiri pengunjung sepanjang pelaksanaan Sekaten. Sayangnya, wahana tersebut kurang dilengkapi alat pengamanan yang baik. Jadi risiko terjadi kecelakaan ditanggung sendiri. Meskipun begitu, tetap banyak orang yang mengunjungi Sekaten setiap harinya.

Salah satu wahana permainan yang paling menegangkan adakah kora-kora. Bisa dikatakan, kora-kora adalah wahana permainan paling ekstrem di PMS Yogya. Wahana berbentuk kapal dan diayun-ayunkan dengan tenaga mesin ini memang serem. Anda bisa terayun sampai posisi hampir 90 derajat dan tanpa pengaman sama sekali. Kecepatannya pun bikin jantung mau copot saking seremnya. Cuma besi pegangan yang bisa jadi penyelamat. Tak ayal teriakan dan jeritan histeris senantiasa mewarnai keseruan wahana ini. pur/R-1

Lebih Singkat dari Tahun Lalu

Perayaan PMS tahun ini berlangsung singkat yaitu selama 18 hari, berbeda dengan tahun kemarin yang dilaksanakan selama 22 hari. Hal tersebut ternyata disesuaikan dengan hitungan penanggalan Jawa yang jumlah tepat 18 hari.

Evi Wahyuni, Ketua Tim Pemanfaatan Lahan Sekaten menjelaskan, tahun ini penyelenggaraan PMS memang lebih singkat, bukan karena suatu hal, namun lebih ke hitungan Jawa yang genap 18 hari, dimulai dari Jumat Legi (2/11) dan berakhir pada Senin Pon (19/11). "Karena itu ada filosofinya sendiri," tutur Evi.

Meskipun hanya digelar selama 18 hari animo masyarakat yang telah mendaftar untuk menyewa lahan tidak berkurang, bahkan meningkat dibanding tahun kemarin.

Berbeda dengan tahun kemarin, harga sewa stan sisi barat dan sisi timur disamakan sedangkan tahun kemarin lebih mahal sisi barat, sedangkan sisi selatan harga sewanya lebih rendah.

"Kavling ini terdiri dari arena permainan, perdagangan umum dan zona untuk Dinas Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di zona D. Stan Dinas terdapat Pemprov, Kementerian Agama, Pemkot yang terbagi menjadi Instansi dan UKM," jelas Evi.

Tahun ini, Disperindag menargetkan pendapatan sebesar satu miliar rupiah dari perayaan PMS. "Dengan adanya PMS ini diharapkan mampu menjadi hiburan masyarakat luas dan mampu menarik perhatian wisatawan yang datang ke Yogya," pungkas Evi. pur/R-1

Bukan Sekadar Pasar Malam

Kesalahan yang kerap dilakukan beberapa orang adalah menganggap bahwa Sekaten sama dengan pasar malam yang ada di Alun-alun Utara. Sebenarnya, itu tidak sepenuhnya salah, tapi tidak bisa juga benarkan.

Jadi begini, pasar malam yang diadakan di Alun-alun Utara sebenarnya bernama Pasar Malam Sekaten (PMS). PMS merupakan wadah yang dibuat pemerintah bagi para UMKM, dan pedagang untuk mengais rejeki. Pemerintah setempat mengharapkan dengan adanya PMS selain untuk nguri-uri kabudayan, bisa menambah pendapatan masyarakat setempat.

PMS sebetulnya hanya untuk meramaikan acara sebenarnya yaitu Sekaten yang akan diadakan di Masjid Besar Kauman. Karena dengan adanya PMS masyarakat akhirnya berkumpul di Alun-alun Utara dengan begitu dimanfaatkan untuk nguri-uri kabudayan Jawi yaitu Sekaten.

Supaya tidak salah lagi, mari kita pelajari bersama sebenarnya apa Sekaten yang sesungguhnya. Jadi, Sekaten merupakan tradisi turun-temurun yang dilaksanakan setiap tanggal 5 hingga 11 bulan Mulud. Sekaten pada awalnya merupakan upacara yang diselenggarakan untuk menyebarkan agama Islam.

Bentuk-bentuk ritus yang ditampilkan dalam acara Sekaten adalah dikeluarkannya gamelan pusaka Kanjeng Kyai Sekati, Kyai Kanjeng Guntur, dan Kyai Kanjeng Nogowilogo dari persemayamannya di dalam Keraton. Setelah itu gamelan dibunyikan, gamelan yang awalnya di dalam Keraton dipindahkan menuju Masjid Besar Kauman di sebelah barat Altar.

Tabuhan gamelan dilakukan selama tujuh hari berturut-turut. Acara selanjutnya adalah Sri Sultan Hamengku Buwono akan menghadiri upacara tersebut dan menyebarkan udhik-udhik (menyebar uang receh) ke masyarakat sekitar dan wiyaga (pemukul gamelan).

Hingga pada hari terakhir gamelan dikembalikan ke dalam Keraton. Itulah yang dinamakan Sekaten, sebuah upacara adat yang rutin diadakan setiap tahun. Bukan pasar malam yang ada di Alun-alun Utara. pur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top