Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perez Siap Tampil ke Baku

Foto : afp/Corinne Dubreuil

Sergio Perez

A   A   A   Pengaturan Font

BAKU - Sergio Perez memiliki kenangan indah tentang Grand Prix Azerbaijan tahun lalu. Akhir pekan ini pembalap Meksiko itu akan kembali ke lintasan cepat dan ganas di sirkuit jalanan Baku sebagai pesaing untuk meraih gelar juara dunia Formula 1 musim ini.

Checo (julukan Perez) tiba di wilayah pinggir Laut Kaspia usai kemenangannya di Monaco dengan kontraknya yang berdurasi dua tahun bersama Red Bull hampir habis. Di Monaco, setelah tiga kali finis di urutan kedua, pembalap F1 paling sukses asal Meksiko itu terpaut 15 poin dari rekan setimnya yang juara dunia, Max Verstappen.

Pembalap Ferrari Charles Leclerc hanya unggul enam poin di depan Perez menuju putaran kedelapan dari musim 22 balapan. "Dia ada di ajang ini sama seperti Max," ujar bos Red Bull Christian Horner setelah kemenangan ketiga Perez dalam karirnya usai di Azerbaijan pada 2021 dan di Bahrain musim sebelumnya.

Perez dibantu di Monaco oleh kecakapan pit-stop timnya. Di sisi lain Ferrari justru melakukan kecerobohan. Meski demikian Horner memperingatkan bahwa Ferrari akan sulit dihentikan pada balapan mendatang.

Baku memiliki reputasi untuk menghasilkan hal-hal yang tak terduga. Mobil balap Formula 1 meluncur di Neftchilar Avenue, jalur lurus terpanjang dengan kecepatan 350 kmh, sebelum meliuk-liuk melalui jalanan kota tua berliku-liku yang dipagari tembok tua abad pertengahan. Sifatnya yang tidak terduga tecermin dari hasil balapan di Baku. Pembalap yang berbeda memenangkan setiap edisi sejak Nico Rosberg juara Grand Prix pertama di sini pada tahun 2016.

Verstappen dengan mudah mengakui kemenangan di Baku bukan salah satu tujuannya. Dia mengalami pecah ban jelang finis tahun lalu. Verstappen belum pernah naik podium di Baku. Pembalap Belanda itu harus puas di urutan ketiga di Monaco. Namun, dia tetap memperpanjang keunggulan gelarnya atas Leclerc. Pembalap Ferrari itu, menilai balapan kandangnya sebagai bencana yang menakutkan setelah start dari pole, namun hanya finis keempat.

Pria asal Monaco itu telah melihat momentum gelar yang dibangun dengan kemenangan di Bahrain dan Australia menghilang. Red Bull merebut kemenangan empat balapan terakhir. "Semuanya melawan kami. Tapi kami akan kembali lebih kuat," ujar Leclerc yang dibenarkan oleh bos timnya. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top