Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peretas Korea Utara Curi Data 1.014 GB dari Komputer Pengadilan Korea Selatan

Foto : Korea Times/GI

Ilustrasi - Korea Utara diketahui mengoperasikan ribuan peretas yang beroperasi baik di dalam maupun di luar negeri.

A   A   A   Pengaturan Font

Pihak berwenang Seoul telah mengambil dan mengidentifikasi hanya 4,7 GB data yang dicuri, yang menyimpan 5.171 dokumen terkait kasus rehabilitasi utang pribadi, termasuk akta nikah dan pernyataan tentang utang serta alasan kebangkrutan, kata polisi.

Para analis mengatakan Korea Utara telah meningkatkan serangan siber dalam beberapa tahun terakhir dalam upaya untuk mendapatkan mata uang asing dalam menghadapi sanksi PBB yang dikenakan atas program nuklir dan rudalnya.

Menurut Seoul, Tokyo, dan Washington, Pyongyang mencuri mata uang kripto sebanyak 1,7 miliar dollar AS pada tahun 2022 saja dan mendukung program senjatanya dengan mengumpulkan informasi melalui "aktivitas siber yang berbahaya".

Pada Februari lalu, agen mata-mata Seoul mengatakan mata-mata Korea Utara menggunakan LinkedIn untuk menyamar sebagai perekrut dan membujuk warga Korea Selatan yang bekerja di perusahaan pertahanan sehingga mata-mata tersebut dapat mengakses informasi tentang teknologi perusahaan tersebut.

Program siber Korea Utara dimulai setidaknya pada pertengahan tahun 1990-an, namun sejak itu telah berkembang menjadi unit perang siber berkekuatan 6.000 orang, yang dikenal sebagai Biro 121, yang beroperasi dari beberapa negara, termasuk Belarusia, Tiongkok, India, Malaysia, dan Russia, menurut untuk laporan militer AS tahun 2020.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top