Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Inflasi Bahan Makanan I RI Sangat Rentan terhadap Perubahan Harga di Pasar Global

Perencanaan Pangan ke Depan Harus Komprehensif

Foto : ANTARA/SENO

DISTRIBUSI PANGAN KE PULAU SAPUDI I Buruh angkut sedang membongkar muatan beras dari kapal di Pelabuhan Kalbut, Mangaran, Situbondo, menuju Pulau Sapudi Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (19/3). Kendati Pemerintah terus gencar menyalurkan bantuan beras, namun harga di masyarakat belum kunjung stabil karena adanya dugaan penyalagunaan bantuan dengan mengganti kemasan karung Bulog dengan merk beras premium.

A   A   A   Pengaturan Font

Selain itu, strategi industrialisasi pengolahan hasil pangan dan konsumsi harus bergeser kepada bahan baku yang bisa dihasilkan secara domestik. Hal yang tidak kalah penting adalah ketahanan pangan harus terealisasi sebagai perwujudan kemandirian pangan.

Problem Mendasar

Dalam kesempatan berbeda, Guru Besar Ekonomi Pertanian dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Dwijono Hadi Darwanto, mengatakan krisis pangan global telah menjadi perhatian serius bagi banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Dengan kekayaan alam yang melimpah, Indonesia seharusnya mampu mandiri dalam memproduksi pangan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Namun, kenyataannya adalah Indonesia masih mengimpor sejumlah besar komoditas pangan, terutama gandum, kedelai, gula, dan bahkan beras.

"Hal ini membuat kita sangat rentan terhadap perubahan harga di pasar global, yang dapat berdampak langsung pada stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Beras harga naik kan bingung semua. Petani happy, tapi masyarakat konsumen menjerit. Ini tanda bahwa ada problem mendasar," kata Dwijono.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top