Perempuan Bisa Jadi Agen Antikorupsi

YOGYAKARTA - Setiap perempuan dipastikan mampu berperan lebih sebagai agen perubahan. Memiliki peran sentral di keluarga, utamanya dalam hal pendidikan anak-anak, perempuan dapat menjadi agen pencegahan korupsi demi mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi.

"Kalau pemerintahan tidak bersih, pemerintah tidak bisa memfasilitasi hak-hak dasar seperti pendidikan dan kesehatan dengan menjadikannya hal yang utama dalam anggaran. Sebetulnya perempuan itu bisa jadi agen perubahan," kata GKR Hemas dalam sarasehan peringatan Hari Kartini 'Perempuan Agen Perubahan Pencegahan Korupsi' di Gedhong Pracimasana Kepatihan Yogyakarta, Selasa (17/4).

Dengan memanfaatkan peringatan Hari Kartini, tambah Hemas, perempuan Indonesia tidak lagi hanya terus bicara soal kesehatan dan pendidikan, tapi juga pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Dalam upaya mencegah tindak korupsi, perempuan bisa berperan sebagai pembelajar, sebagai agen perubahan.

YK/N-3