Perdagangan Antardaerah Jatim Terus Ditingkatkan

Hampir satu dekade, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur (Jatim) tampil menggembirakan, selalu di atas rata-rata nasional. Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Jatim tercatat sebesar 5,5 persen, sedangkan pada semester III tahun 2017 sebesar 5,21 persen. Sementara itu, pertumbuhan nasional sebesar 5,02 persen pada tahun 2016 dan 5,01 persen pada semester ketiga tahun ini.

Sejumlah strategi ditempuh Pemerintah Provinsi Jatim untuk menjaga dan mamacu kondisi perekonomian. Mulai penyediaan infrastruktur, jaminan terhadap investasi yang masuk, ketersediaan tenaga kerja terampil, serta memacu perdagangan antardaerah.

Perdagangan antardaerah memiliki peran strategis bagi perekonomian daerah maupun nasional. Perdagangan antardaerah memperkuat pasar dalam negeri dari serangan pasar bebas, apalagi sebanyak 40 persen pasar atau captive market ASEAN berasal dari Indonesia. Berdasarkan data BPS Jatim, tahun 2016 kinerja perdagangan Jatim surplus 100,56 triliun rupiah.

Untuk mengetahui berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jatim memperkuat perdagangan antardaerah, wartawan Koran Jakarta, Selocahyo, berkesempatan mewawancarai Gubernur Jatim, Soekarwo, di Surabaya, beberapa waktu yang lalu. Berikut petikan selengkapnya.

Bisa dijelaskan potensi perdagangan antardaerah Jatim?
Halaman Selanjutnya....