Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perayaan Lebaran Bisa Berdampak Buruk Bagi Lingkungan Jika Ini Terjadi

Foto : ANTARA/Shutterstock

Ilustrasi makan-makan saat Lebaran.

A   A   A   Pengaturan Font

Laporan dari The Economist Intelligence Unit (EIU); divisi riset dan analisis dari perusahaan media asal Inggris, The Economist, pada 2017 menyatakan Indonesia menjadi negara peringkat kedua dalam hal membuang makanan. Arab Saudi menempati peringkat pertama. Amerika Serikat peringkat ketiga.

Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengungkapkan, sampah makanan yang dihasilkan menyumbang 46,75% dari total sampah Indonesia. Limbah makanan ini menimbulkan kerugian ekonomi hingga Rp 213-531 triliun per tahun, atau 5% dari produk domestik bruto Indonesia.

Limbah makanan yang tidak terkelola dengan baik juga dapat menimbulkan masalah kesehatan karena menjadi tempat berkembang biaknya kuman serta mengundang hewan liar yang mengkonsumsi limbah tersebut. Organisme ini dapat membawa penyakit bisa menular dari hewan ke manusia atau biasa disebut zoonosis.

Sisa makanan yang membusuk juga mengeluarkan gas metana (CH4), salah satu gas rumah kaca. Emisi gas metana yang berlebihan amat berbahaya karena bisa memerangkap panas 25 kali lebih besar dibandingkan karbon dioksida atau CO2.

Jumlah limbah makanan yang fantastis ini terjadi karena beberapa sebab, antara lain kurangnya pengetahuan untuk mengelola makanan dengan baik ataupun penyimpanannya. Ada juga karena perilaku belanja berlebihan, ataupun kebiasaan memasak makanan dalam jumlah banyak.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top