Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perayaan HUT Ke-75 RI dengan Sederhana

Foto : Koran Jakarta/Muhammad Umar Fadloli

Mensesneg Pratikno didampingi Menparekraf Wishnutama, Kasetpres Heru Budi Hartono, dan Sesmensesneg Setya Utama memberikan keterangan pers soal persiapan HUT RI, di Sekertariat Negara, Jakarta, Senin (6/7).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Sekertaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia (RI) rencananya digelar besar-besaran demi mencerminkan jati diri Indonesia sebagai negara yang besar. Namun, hal tersebut urung dilakukan karena Indonesia masih dalam masa pandemi Covid-19. Perayaan akan dilakukan dengan protokol kesehatan dan sederhana.

"Kita sudah peroleh komitmen kehadiran belasan negara. Itu upaya Menparekraf dan Ibu Menlu. Jadi, HUT ke-75 ini rencananya besar-besaran. Namun, pandemi Covid-19 mengubah semua," kata Pratikno saat memberikan Keterangan pers di Sekertariat Negara, Jakarta, Senin (6/7).

Hadir mendampingi Pratikno, di antaranya Menparekraf Wishnutama, Kepala Sekertariat Presiden Heru Budi Hartono, dan Sekertaris Mensesneg Setya Utama. Sebab itu, lanjut Pratikno, saat ini pihaknya kerja keras untuk menyesuaikan acara yang sudah disiapkan termasuk karnaval internasional yang melibatkan masyarakat internasional akhirnya ditiadakan.

"Walaupun format tidak sesuai dengan rencana semua, tapi perayaaan HUT ke 75 RI ini harus khidmat mensyukuri kemerdekaan, tetap harus menunjukan kita negara besar yang kokoh secara ekonomi, sosial kebudayaan, namun kita lakukan secara sederhana dan sesuai dengan protokol kesehatan yang aman dari covid-19," ujar Pratikno.

Ia menjelaskan dalam HUT kali ini juga akan banyak aktivitas yang sifatnya virtual. Namun, untuk yang besar seperti sosialisasi dilakukan secara masif. "Suasana kemeriahan itu kita tunjukkan mulai terasa sejak 1 Juli. Jadi kita maju 1 bulan. Kami mengajak pemasangan logo dan tema HUT RI mulai muncul di jalan-jalan, tempat umum, di sarana prasarana transportasi, dan di TV mulai muncul, begitu kami sangat berharap partisipasi semua pihak," jelas Pratikno.

Dalam kesempatan itu, Pratikno mengatakan upacara 17 Agustus akan tetap dilaksanakan di Istana Merdeka, Jakarta secara khidmat dengan peserta yang terbatas.

"Semua komponen yang terlibat dalam upacara hadir di situ, termasuk Paskibraka akan hadir tapi dengan jumlah yang terbatas. Ini tidak berarti partitispasi masyarakat menjadi terbatas, tidak. Kami berharap sebagaimana edaran yang kami sampaikan, seluruh masyarakat Indonesia ikut aktif dalam upacara, terutama secara virtual," kata Menseneg.

Bahkan, lanjut dia, pihaknya akan mengenalkan tradisi baru saat upacara 17 Agustus, tepatnya saat dikumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya semua warga Indonesia baik yang ada di pasar, sawah, kampung-kampung hingga KBRI agar mengikutinya.

"Kami mengajak semua masyarakat Indonesia untuk menghentikan kegiatan sejenak, berdiri tegak, khidmat, mengikuti dikumandangkan lagu Indonesia Raya saat upacara berlangsung," tutur Mensesneg.

Menparekraf, Wishnutama menambahkan karena peringatan digelar secara terbatas pihaknya terlebih dahulu akan menampilkan berbagai macam kreativitas dan lainnya melalui televisi kurang lebih 30 menit.

"Saat penurunan bendera, durasinya akan lebih lama, ada 60 menit juga. Berbagai macam atraksi dan kreativitas secara virtual. Dengan kreativitas yang sedang disiapkan oleh anak bangsa kita yang inshaallah akan menjadi menarik dalam perayaan tersebut," katanya. fdl/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top