Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perang Semakin Memanas! Rusia Naik Pitam Nilai Bantuan Senjata Mengerikan Amerika Serikat ke Ukraina Seperti Menuangkan Minyak ke Api

Foto : istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Rusia turut memberikan respon terkait wacana Amerika Serikat (AS) untuk memasok senjata tambahan ke Ukraina. Rencana tersebut dinilai Rusia ibarat "menuang minyak ke dalam api".

"AS, dengan sangat jelas, benar-benar menganut kebijakan memerangi Rusia hingga nyawa warga Ukraina terakhir," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip dari Antara, Jumat (3/6).

AS akan memberi paket senjata senilai 700 juta dolar AS pada Rabu, termasuk pasokan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang dapat memungkinkan Ukraina menembak sasaran lebih tepat.

Peskov menilai pengiriman itu tidak berkontribusi mendorong keinginan para pemimpin Ukraina untuk melanjutkan perundingan perdamaian dengan Rusia.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menyetujui untuk menyediakan Ukraina sistem roket canggih yang bisa secara tepat menghantam target-target jarak jauh milik Rusia. Adapun roket tersebut merupakan bagian dari paket persenjataan senilai 700 juta dolar AS atau setara Rp10,19 triliun.

Pejabat tinggi AS mengatakan, AS menyediakan bagi Ukraina sistem roket artileri dengan mobilitas tinggi, yang bisa mengenai target sejauh 80 kilometer secara akurat. Ini setelah Ukraina memberikan "jaminan" bahwa negara tersebut tidak akan menggunakan rudal tersebut untuk melancarkan serangan di dalam Rusia.

Dalam kolom opini surat kabar New York Times yang terbit pada Selasa (31/5), Biden mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan diakhiri melalui diplomasi.

Namun, Biden menekankan AS harus menyediakan persenjataan dan amunisi penting untuk memungkinkan Ukraina memiliki posisi tawar terkuat di meja perundingan.

"Karena itu saya memutuskan bahwa kita akan menyediakan bagi Ukraina sistem roket yang lebih canggih beserta persenjataan yang memungkinkan mereka membidik target-target utama secara tepat di medan pertempuran di Ukraina," kata Biden, dikutip dari Reuters, Kamis (2/6).


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top