Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Perang Semakin Gawat! Panglima Militer Inggris Tiba-tiba Peringatkan Pasukannya Harus Siap 'Bertarung di Eropa', Ada Apa?

Foto : Istimewa

Kepala Staf Umum Inggris Jenderal Patrick Sanders.

A   A   A   Pengaturan Font

Kepala Staf Umum Inggris Jenderal Patrick Sanders, pada hari Minggu (19/6) mengatakan Pasukan Inggris harus bersiap "untuk berperang di Eropa sekali lagi'. Dikutip dari Sky News, Sanders yang baru menjabat sejak 13 Juni, mengklaim bahwa "invasi Rusia ke Ukraina" menggarisbawahi "tujuan inti pasukan Inggris untuk melindungi Inggris dengan siap berperang dan memenangkan perang di darat".

"Sekarang ada keharusan yang membara untuk membentuk Angkatan Darat yang mampu bertempur bersama sekutu kami dan mengalahkan Rusia dalam pertempuran," tulis sang jenderal dalam suratnya.

"Saya adalah Kepala Staf Umum pertama sejak 1941 yang mengambil alih komando Angkatan Darat di bawah bayang-bayang perang darat di Eropa yang melibatkan kekuatan kontinental," tulis Sanders.

Pernyataan jenderal itu menyusul peringatan keras yang sebelumnya diungkapkan Perdana Menteri negara itu Boris Johnson.

Menulis di The Times pada hari Sabtu (18/6), sehari setelah kembali dari Ukraina, Johnson mengklaim: "Saya khawatir bahwa kita perlu menguatkan diri kita sendiri untuk perang yang panjang, karena Putin…mencoba untuk menggiling Ukraina dengan kebrutalan belaka."

Johnson menuturkan perang saat ini bergantung pada kemampuan Ukraina dalam memperkuat dan mempertahankan wilayahnya dari serang Rusia dan meningkatkan kapasitasnya untuk menyerang.

Dia menguraikan langkah-langkah utama untuk memenuhi tujuan ini, yakni pasokan senjata lebih lanjut, pelatihan pasukan Ukraina, mendukung "kelangsungan hidup" negara Ukraina, mengembangkan rute ekspor darat alternatif untuk Ukraina dan mendapatkan stok biji-bijian dari pelabuhan Ukraina.

"Kami tahu Putin tidak akan berhenti membelah Ukraina. Baru minggu lalu, dia membandingkan dirinya dengan Peter the Great dan memberikan hak abadi kepada Rusia untuk 'mengambil kembali' wilayah mana pun yang pernah dihuni oleh 'Slavs', sebuah doktrin yang akan memungkinkan penaklukan wilayah Eropa yang luas, termasuk sekutu NATO," tulis Johnson.

Sementara Pejabat Rusia sebelumnya telah membantah niat untuk menyerang negara lain.

Inggris telah menjadi salah satu pendukung utama Kiev di Eropa dalam perjuangannya melawan Rusia. Russia Today mencatat Inggris telah menjanjikan lebih dari 1,6 miliar dolar AS dalam dukungan ekonomi dan kemanusiaan ke Ukraina dan memberikan Kiev, antara lain, lebih dari 5.000 rudal anti-tank NLAW dan sistem peluncuran roket jarak jauh.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top