Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kudeta di Myanmar I Siswa dan Guru Boikot Belajar Mengajar di Sekolah

Perang Saudara Intai Myanmar

Foto : AFP

Masuk Sekolah l Sejumlah murid menunggu di luar sebuah pintu masuk sekolah di Kota Sittwe, Negara Bagian Rakhine, pada Selasa (1/6). Terhitung selasa kemarin, junta membuka kembali sekolah, namun para guru dan siswa enggan masuk sekolah untuk menunjukkan perlawanan mereka pada junta.

A   A   A   Pengaturan Font

Protes antikudeta di Myanmar menjelma menjadi konflik terbuka antara pasukan junta dan kelompok pemberontak etnis. Eskalasi kekerasan dalam beberapa pekan terakhir bahkan mengindikasikan ancaman perang saudara.

YANGON - Militer Myanmar terus menurunkan helikopter tempur dan senjata artileri untuk menumpas pemberontakan antijunta di kawasan timur. Operasi militer di Negara Bagian Kayah itu memaksa ribuan penduduk mengungsi dari kediaman masing-masing.

Warga di kawasan perbatasan Thailand itu mengklaim militer menembakkan senjata artileri dari Ibu Kota Loikaw ke arah Demoso, yang berjarak sekitar 15 kilometer. Kota itu dikabarkan saat ini diduduki Pasukan Pertahanan Rakyat.

Medan pertempuran di Kayah adalah satu dari sekian banyak front yang dihadapi militer junta. Sejak Kudeta 1 Februari, pasukan pemerintah tidak lagi menghadapi sekedar pemberontakan etnis minoritas, melainkan aliansi antara pemerintahan sipil tandingan Myanmar dan pemberontak.

"Sabtu (29/5) silam, Front Nasional Chin (CNF) menandatangani perjanjian untuk menyingkirkan kediktatoran dan mengimplementasikan sistem demokrasi federal," tulis Pemerintahan Nasional Bersatu atau NUG yang dibentuk sebagai pemerintahan tandingan oleh tokoh-tokoh sipil Myanmar.

NUG menyatakan pihaknya telah bersepakat untuk menjalin kemitraan yang setara dengan kelompok pemberontak kelompok minoritas Kristen tersebut. Sebelumnya pada 2015 silam, CNF menjalin gencatan senjata dengan militer di Myanmar, sebagai bagian dari proses demokratisasi Myanmar. Sejak itu banyak pejuangnya yang dikabarkan gantung senjata.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top