Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perang Proxy untuk Kuasai SM Entertainment Memanas

Foto : Allkpop

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Perang proksi atau proxy war membayangi agensi K-pop SM Entertainment. Kepemilikan agensi raksasa K-pop itu tengah terbagi antara pendirinya Lee Soo-man, yang memilih bekerja sama dengan Hybe. Sementara jajaran eksekutif SM memilih bergabung dengan Kakao.

Melansir Korea Herald, Hybe yang merupakan agensi K-pop di belakang kesuksesan BTS pada Jumat (10/2) mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan dengan membeli 14,8 persen saham Lee Soo-man seharga 422,8 miliar won atau sekitar Rp

Hybe juga berencana untuk membeli 25 persen saham tambahan di SM Entertainment dari pemegang saham minoritas pada 1 Maret mendatang. Menurut media Korea, Hybe akan membeli dengan harga 120.000 won per saham.

"Kami bertujuan untuk menggabungkan kehebatan kedua perusahaan dan mengambil lompatan besar lainnya sebagai pengubah permainan di pasar musik pop global," kata Hybe dalam sebuah pernyataan.

Menyusul kesuksesan besar BTS, Hybe telah memperluas kehadirannya di industri K-pop dengan mengakuisisi sejumlah agensi K-pop yang lebih kecil, seperti PLEDIS Entertainment dan Source Music.

Kesepakatan dengan SM sendiri, diharapkan akan membawa Hybe untuk lebih mendiversifikasi portofolio bisnisnya. Agensi yang juga menaungi monster rookie NewJeans itu diharapkan akan memanfaatkan pengetahuan bisnis SM yang telah berumur puluhan tahun dan jaringan global yang luas.

Tawaran terbaru Hybe datang beberapa hari setelah SM dan Kakao menandatangani kesepakatan terpisah, di mana operator aplikasi perpesanan nomor satu di Korea sekaligus layanan streaming musik Melon itu dilaporkan akan mengakuisisi 9,05 persen saham di SM Entertainment.

Bekerja sama dengan SM, merupakan perwujudan bagi visi Kakao untuk menjadi perusahaan hiburan global dapat memperoleh momentum baru.

Sebagai informasi, perseteruan antara agensi K-pop papan atas dipicu oleh dana aktivis Align Partners Capital Management, yang memiliki 0,91 persen saham di SM.

Diketahui, Align Partners dalam beberapa tahun terakhir telah menyuarakan keprihatinan terhadap struktur tata kelola perusahaan, mempertanyakan peran dan pengaruh Lee Soo-Man di perusahaan.

Align Partners menyerukan agensi untuk mengakhiri kontrak bisnis dengan Like Production, yang merupakan perusahaan produksi milik Lee Soo-Man, dengan alasan SM Entertainment telah membayar sejumlah besar modal setiap tahun dalam bentuk royalti kepada perusahaan produksi untuk konsultasi dan produksi album.

Dengan Align Partners menunjuk auditor untuk agensi tersebut melalui rapat pemegang saham reguler tahun lalu, kontrak dengan Like Production akhirnya diakhiri pada bulan Oktober.

Meskipun Lee Soo-Man telah menerima lebih banyak royalti melalui Like Production selama tiga tahun bahkan setelah kesepakatan diakhiri, Lee akhirnya memutuskan untuk menyerahkan royalti dalam perjanjian dengan Hybe.

Sementara itu, Lee telah mengajukan gugatan terhadap Kakao yang mengakuisisi saham di SM Entertainment. Menurut Lee, apa yang dilakukan dewan direksi untuk menerbitkan saham baru dan obligasi konversi kepada pihak ketiga karena alasan selain tata kelola perusahaan adalah ilegal.

Pertikaian utama kemungkinan akan terjadi pada 6 Maret, ketika rapat pemegang saham reguler berikutnya dijadwalkan berlangsung.

Pakar pasar memandang bahwa pertarungan antara agensi K-pop dapat menguntungkan pemegang saham minoritas SM Entertainment, meningkatkan nilai perusahaan dan menaikkan harga saham.

Diketahui, harga saham SM Entertainment ditutup pada angka 114.700 won pada hari Jumat. Angka itu naik sekitar 16.200 won dari hari perdagangan sebelumnya. Mencatatkan harga tertinggi yang tercatat sejak perusahaan terdaftar.

Harga saham Hybe sendiri ditutup pada 195.300 won, lebih tinggi dari harga biasanya yang ditetapkan di kisaran 180.000 won dalam beberapa hari terakhir.

"Untuk menciptakan sinergi dengan SM, Kakao harus memiliki lebih banyak saham daripada Hybe. Untuk melakukannya, mungkin mencoba untuk membeli lebih banyak saham yang dimiliki oleh pemegang saham minoritas dengan harga lebih tinggi dari 120.000 won yang disarankan oleh Hybe," kata analis Lee Sun-hwa di KB Securities.

Namun, jika putusan pengadilan diberikan, harga akuisisi yang disarankan Hybe akan menjadi harga tertinggi untuk SM Entertainment.

"Jika pengadilan memberikan perintah, Kakao kemungkinan akan mencari perusahaan lain, menyebabkan saham SM Entertainment mencapai puncaknya pada 120.000 won," kata Lee.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top