Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peran Bidan Harus Didukung Teknologi

Foto : ISTIMEWA

Hasto Wardojo

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Peran bidan harus didukung teknologi, sehingga jika ada kendala seperti pandemi, pelayanan kesehatan daerah lebih mampu merespons. Demikian disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, dalam peluncuran aplikasi Bidanku, di Jakarta, Kamis (3/2).

"Sistem layanan kesehatan daerah perlu dibangun dengan lebih kuat, terutama dengan peran teknologi," ujarnya. Dia menyebut, bidan memiliki kekuatan yang luar biasa mengingat ada sekitar 74.000 desa di Indonesia.

Dia menilai, bidan menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan karena jumlahnya besar. Bidan memiliki izin untuk antenatal care, edukasi terkait KB, memantau kondisi sampai ibu hingga melahirkan.

Hasto menambahkan, bidan yang bisa mengambil peran itu karena mereka sangat dekat dengan masyarakat. Menurut dia, dokter sekalipun masih sangat terbatas untuk bisa menjangkau masyarakat di daerah. "Ke depannya, keberadaan telehealth diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat," tandasnya.

Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Emi Nurjasmi, mengatakan, pentingnya implementasi teknologi kesehatan dalam mendukung kualitas bidan guna mewujudkan Indonesia Sehat 2045. Bidan menjadi profesi yang unik dan spesifik dalam membangun generasi yang berkualitas

Dia menjelaskan, bidan menjadi tenaga kesehatan yang strategis karena berada di tengah masyarakat. Mereka menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan. "Apalagi sebagian besar bidan di Indonesia berada di daerah terpencil. Sehingga, peran bidan menjadi sangat penting," jelasnya.

Emi menyambut baik adanya platform digital yang mempermudah tugas bidan dalam menjangkau sasaran. Di Indonesia sendiri, tercatat ada 5,5 juta ibu hamil dan 80 persen diantaranya dipantau oleh bidan. "Platform digital akan mempermudah tugas bidan, memberikan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi kesehatan secara realtime," terangnya.

CEO & Co-Founder Halodoc, Jonathan Sudharta mengatakan, pihaknya menghadirkan aplikasi Bidanku sebagai solusi inovasi untuk mempermudah Bidan. Dia berharap aplikasi tersebut mendukung peran vital Bidan dalam menjaga kesehatan keluarga.

"Aplikasi Bidanku merupakan bentuk dukungan Halodoc pada program Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024," ucapnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top