Peradaban Islam Maju Bukan oleh Demo Jalanan tapi Karena Majunya Rumah Sakit sampai Universitas
Haedar Nashir.
Haedar lalu menjelaskan selain umat Islam Indonesia belum memiliki banyak pusat keunggulan yang bersaing, hambatan lainnya nampak dari kualitas sumber daya manusia Indonesia yang menempati peringkat keenam di wilayah Asia Tenggara.
Guru besar bidang ilmu Sosiologi itu menuturkan memobilisasi potensi umat secara berjenjang untuk membentuk sumber daya manusia unggul bukanlah perkara mudah sebagaimana pengalaman Muhammadiyah selama satu abad membangun dan mengelola pusat-pusat keunggulan.
"Kesimpulannya semua membangun Amal Usaha Muhammadiyah itu tidak gampang. Coba tanya apakah membangun Unismuh 17 lantai dan lain-lain itu apakahsim salabimsatu malam jadi. (Tidak dipikir) uangnya dari mana? kerjanya dari mana? Itu semua proses panjang," kata Haedar mencontohkan.
Haedar pun kemudian mengajak warga Muhammadiyah agar berpedoman dengan cara-cara yang ditetapkan Muhammadiyah dalam mewujudkan Islam sebagai Agama Peradaban.
"Insyaallah peta jalan Muhammadiyah sudah punya, tapi kita bisa tidak menyiapkan prasyarat-prasyarat pandangan keagamaan, orientasi politik, ekonomi dan sumber daya berdasar apa yang kita bangun alam pikirannya dengan tahap demi tahap dan Itu memerlukan konsentrasi," pungkasnya.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya