Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Pendidikan Tinggi

Penyesuaian KIP Kuliah Merdeka Disambut Baik

Foto : Koran Jakrta/Muhamad Ma'rup

Abdul Kahar Kepala PLPP Kemendikbudristek

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penyesuaian Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka mendapat sambutan positif dari mahasiswa. Sebab, penyesuaiannya meliputi biaya hidup dan pendidikan. Demikian disampaikan Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (PLPP) Kemendikbudristek, Abdul Kahar, dalam Silaturahmi Merdeka Belajar, di Jakarta, Jumat (25/3).

"KIP Kuliah Merdeka ini membuat animo mahasiswa kita juga naik," ujarnya. Dia optimistis penerimaan mahasiswa pemegang KIP Kuliah Merdeka di program studi dengan akreditasi A juga akan naik.

Abdul mengatakan perubahan kebijakan dalam KIP Kuliah Merdeka agar membantu anak-anak Indonesia yang memiliki talenta khusus dan akademik bagus. Mereka diharapkan dapat meraih cita-cita melalui perguruan tinggi terbaik.

"Ini sangat membantu bagi mereka, sehingga bisa berkuliah di kota-kota besar tanpa khawatir karena biaya hidup juga sudah disesuaikan," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Brawijaya, Abdul Hakim, menyampaikan dengan adanya tambahan biaya hidup dan UKT bagi mahasiswa berdampak pada peningkatan prestasi. Penerima KIP Kuliah Merdeka dapat berdampak pada kenaikan nilai IPK mahasiswa.

Pihaknya mengevaluasi, secara akademik nilai IPK mahasiswa mengalami kenaikan hingga 3,5. Bahkan prestasi nonakademik juga meningkat.

"Kami melakukan kunjungan ke rumah mahasiswa penerima KIP untuk memastikan ketepatan sasaran penerima," katanya.

Dia menyebut pihaknya juga mengadakan kegiatan kemahasiswaan seperti kewirausahaan. Hal tersebut untuk lebih memotivasi mahasiswa KIP Kuliah Merdeka.

"Juga untuk membekali para mahasiswa agar mendapat uang tambahan," tandasnya.

Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta, Oliver Hotlas Silalahi, menyampaikan untuk tetap mendapatkan bantuan KIP Kuliah Merdeka, ia harus mendapatkan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) paling rendah 3,0 pada bidang Sosial Tata Niaga. Namun demikian, syarat tersebut justru membuatnya semakin semangat dalam mengejar prestasi.

"Ini sebagai apresiasi saya juga kepada pemerintah atas bantuan yang sudah saya terima," terangnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top