Penyebab MH370 Hilang Tak Dapat Dipastikan

PUTRAJAYA - Satuan penyelidik MH370 atau The Malaysian ICAO Annex 13 Safety Investigation Team for MH370 tidak dapat memastikan penyebab raibnya pesawat milik maskapai Malaysia Airlines (MAS).

"Kami tidak dapat memastikan penyebab pesawat MH370 hilang," kata Ketua Tim Penyelidik MH370, Kok Soo Khon, kepada media di Putrajaya, Senin (30/7), dalam laporan lengkap MH370.

Laporan tersebut dikeluarkan dua bulan setelah Malaysia menghentikan pencarian bawah laut, yang dibiayai swasta, terhadap pesawat yang membawa 239 penumpang yang menghilang pada 8 Maret 2014 itu.

Pencarian tiga bulan dilakukan oleh perusahaan asal Amerika Serikat, Ocean Infinity, meliputi kawasan seluas 112,000 kilometer persegi di Lautan Hindia selatan dan selesai tanpa temuan berarti. Pencarian terbesar kedua menelan biaya 200 juta dollar AS atau setara dengan 812.91 juta ringgit.

Kok dalam pernyatannya mengatakan bahwa laporan MH370 tidak disiapkan oleh Malaysia sendiri, namun juga dengan pembicaraan bersama dengan tujuh negara lain, termasuk Australia dan Inggris. "Saya menyampaikan bahwa laporan ini didukung tujuh negara lain," katanya.

Kementerian Transportasi Malaysia setuju meninjau saran keselamatan, yang diusulkan Satuan Penyelidik Penerbangan Sipil Internasional Malaysia (ICAO) untuk penerbangan MH370 guna mencegah kecelakaan udara serupa pada masa depan.

Sementara itu Menteri Transporasi Malaysia, Anthony Loke Siew Fook, dalam pernyataannya mengatakan bahwa kementeriannya akan mengambil langkah perbaikan dan mengambil tindakan terhadap setiap pelanggaran berdasarkan atas temuan.

"Kabinet dalam sidangnya pada 11 Juli dengan satuan penyelidik mendapat pengarahan dan mencatat temuan dari laporan itu," katanya.

Hentikan Pencarian

Tragedi hilangnya pesawat MAS MH370 menjadi kecelakaan pesawat paling mematikan dalam sejarah penerbangan dunia. Pesawat Boeing 777 itu menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, Tiongkok.

Pengacara Grace Nathan, yang ibundanya, Anne Daisy, berada dalam pesawat tersebut mengatakan berharap kelalaian tidak berulang dan langkah perlu diambil untuk mencegah kejadian serupa pada masa akan datang.

"Informasi yang mereka tekankan dalam laporan ini bukan untuk menyalahkan siapa pun. Informasi ituhanyalah laporan penyelidikan," katanya.

Pemerintahan Malaysia pimpinan PM Mahathir Mohamad beberapa waktu lalu menegaskan tak memperpanjang kontrak dengan Ocean Infinity, untuk melakukan pencarian bawah laut MH370.

Malaysia sebelumnya berjanji akan membayar Ocean Infinity sebesar 70 juta dollar AS jika perusahaan swasta AS itu berhasil menemukan puing pesawat atau kotak hitam MH370 yang hilang dalam 90 hari sejak pertengahan Januari lalu.

Ant/AFP/I-1