Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan UMKM - Perbankan Terkendala Penentuan Target Sasar UMKM yang Lebih Tepat

Penyaluran KUR Terus Dipacu

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus didorong untuk membantu pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Selain melibatkan industri perbankan, penyaluran pembiayaan UMKM tersebut juga mengikutsertakan Koperasi Simpan Pinjam (KSP).

Sebagai salah penyalur KUR, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menggandeng Triplogic, perusahaan startup (rintisan) penyedia jasa logistik. Kolaborasi tersebut mempermudah para pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama yang menjadi mitra Trilpogic, untuk mengakses kredit murah demi pengembangan usahanya.

Kemitraan itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama oleh General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI, Bambang Setyatmojo, dengan Chief Executive Officer Triplogic Oki Earlivan S, di Jakarta, Kamis (28/3).

Bambang menilai dalam penyaluran KUR ada tantangan baik dari sisi perbankan maupun dari pengusaha UMKM. Perbankan memiliki tantangan dalam penentuan target sasar UMKM yang lebih tepat, sementara di sisi UMKM ada tantangan terkait kemudahan akses kepada kredit murah.

"Bila kita melihat lebih dalam, akar pemasalahannya adalah sejarah transaksi UMKM yang belum tercatat dengan baik. Di sini, Triplogic dapat memberikan solusi agar perbankan bisa lebih mudah menilai kelayakan UMKM untuk menerima kredit," kata Bambang.

Sedangkan di sisi UMKM, mereka lebih mudah dalam mengakses kredit. Kerja sama strategis dengan Triplogic, jelas Bambang, semakin melengkapi sinergi BNI dengan startup.

Sejak diluncurkan pada 2007, plafon KUR terus meningkat, terutama dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2018, alokasi KUR ditetapkan sebesar 120 triliun rupiah. Tahun ini, jumlah tersebut dinaikkan menjadi 140 triliun rupiah dengan porsi ke sektor produktif diperbesar. Selain itu, suku bunga sejak 2015 hingga kini turun dari 12 persen menjadi sembilan persen pada 2017. Bahkan, sejak 1 Januari 2018, suku bunga KUR kembali diturunkan menjadi tujuh persen.

Proses Cepat

Pada kesempatan lain, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Guna Prima Dana, Badung, Bali, dinyatakan lolos seleksi sebagai penyalur KUR. Dengan demikian, saat ini telah ada tiga koperasi yang menyalurkan KUR kepada para anggotanya, yaitu KSP Guna Prima Dana, Kopdit Obor Mas (Maumere, NTT), dan Kospin Jasa (Pekalongan).

"Pemenuhan syarat kelengkapan KSP Guna Prima Dana sebagai penyalur KUR terbilang sangat cepat, yakni hanya empat bulan. KSP ini telah dinilai oleh tiga tim dari Deputi Pembiayaan, Deputi Kelembagaan, dan Deputi Pengawasan, sesuai dengan ketentuan sesuai Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 14/2016 tentang KSP sebagai penyalur KUR," kata Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Yuana Sutyowati, di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengawasan Kemenkop dan UKM, Suparno, mengatakan untuk bisa menjadi penyalur KUR, yang penting KSP sehat organisasi, hingga sehat permodalannya. "Secara keseluruhan kita memberikan penilaian sebagai salah satu syarat. KSP harus menyalurkan dan melayani secara selektif untuk anggota yang potensial," imbuhnya.

Suparno berharap sebagian keuntungan koperasi untuk pelatihan anggotanya.bud/sdk/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top