Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Utang Negara I Dalam Jangka Panjang, Utang Membebani APBN

Penundaan Pelunasan Utang Hanya Memperberat Beban APBN

Foto : ISTIMEWA

Manajer Riset Sekretaris Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Badiul Hadi

A   A   A   Pengaturan Font

Selain itu, ada juga FR0092 yang diterbitkan pada 20 Januari 2021 dengan tenor 40 tahun dan jatuh tempo pada 15 Juni 2061, serta FR0105 yang baru saja diterbitkan pada 11 Juli 2023 dengan tenor 40 tahun dan jatuh tempo pada 15 Juli 2063.

Selain itu, pemerintah juga menerbitkan obligasi global dengan tenor 50 tahun, yakni INDO-51, yang diterbitkan pada 5 April 2021 dan akan jatuh tempo pada 12 April 2071. "Beban bunga yang terus menumpuk ini dapat mengurangi fleksibilitas fiskal pemerintah untuk merespons kebutuhan mendesak atau krisis di masa depan.

Menunda pelunasan utang bukanlah solusi yang bijak karena beban ini akan terus bertambah," tegasnya. Selain itu, Aditya juga menyoroti risiko ketergantungan pada investasi luar negeri yang sering kali terjadi dalam penerbitan obligasi jangka panjang. "Obligasi dengan tenor panjang ini biasanya menarik minat investor asing. Namun, kebergantungan yang terlalu besar pada pembiayaan dari luar negeri dapat membuat Indonesia rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi global," katanya.

Jika terjadi krisis atau perubahan sentimen investor, pemerintah mungkin menghadapi kesulitan besar dalam memenuhi kewajiban pembayaran utang. Aditya menambahkan, salah satu risiko terbesar dari penerbitan SUN dengan tenor panjang adalah dampaknya terhadap generasi mendatang.

"Generasi saat ini mungkin mendapatkan keuntungan dari penerbitan obligasi ini dalam jangka pendek, tetapi generasi mendatang akan menghadapi beban berat untuk melunasi utang ini. Ini bisa mengurangi kemampuan mereka untuk membiayai program- program sosial atau infrastruktur yang penting bagi pembangunan berkelanjutan," katanya.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top