Penumpang Bus Untuk Nataru Diharapkan Naik Dari Dalam Terminal
Petugas Dinas Perhubungan di Terminal Kalideres, Jakarta Barat melakukan pengecekan kelaikan jalan (ramp check) puluhan bus Antar Kota dan Antar Provinsi (AKAP) menjelang Natal dan Tahun Baru 2025, Selasa (10/12).
Foto: ANTARA/Risky SyukurJAKARTA – Untuk menjaga keamanan, para penumpang yang akan merayakan Natal atau berlibur ke luar daerah dianjurkan naik bus dari terminal. “Kami anjurkan penumpang naik bus dari dalam terminal,” harap Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen, Rabu (18/12).
Para penumpang juga diharapkan mengikuti instruksi atau arahan petugas perusahaan PO bus, petugas Dishub, atau pengemudi. Sebaliknya, kelak bila kembali, para penumpang juga diminta untuk turun ke terminal.
“Ketika para penumpang kembali dari liburan atau kampung halaman sebaiknya juga turun di dalam terminal. Apalagi mereka yang tiba dini hari, sangat rawan bila tidak di dalam terminal,” tandas Revi.
Lebih jauh Revi memastikan fasilitas sudah tersedia bagi penumpang di Terminal Kalideres. Dia memberi contoh sarana toilet, ruang laktasi, tunggu. Lonjakan penumpang Natal dan Tahun Baru belum kelihatan di terminal tersebut. Namun jumlah pemesanan tiket sudah mulai meningkat untuk pemberangkatan tanggal 20 Desember.
“Berdasarkan pengecekan pembelian tiket pada loket-loket Perusahaan Otobus, dari tanggal 20 Desember sudah meningkat untuk jurusan Jawa Tengah, Padang, dan Palembang,” katanya. Adapun puncak kepadatan penumpang di Terminal Kalideres diperkirakan terjadi 23 dan 31 Desember.
Posko pengamanan terpadu, posko kesehatan, serta posko pengecekan keselamatan kendaraan selama libur Natal dan Tahun Baru di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, mulai dibuka Rabu kemarin. Revi menyebut posko-posko tersebut akan dibuka sampai 5 Januari 2025.
Bebas Narkoba
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan kesehatan, semua pengemudi bus di Terminal Kalideres dinyatakan bebas narkoba. “Melalui tes urine, belum ditemukan pengemudi yang positif narkoba,” tandas Revi Zulkarnaen. Namun demikian, sejumlah pengemudi terindikasi memiliki tensi darah tinggi. “Setelah dicek kesehatannya, memang ada satu atau dua pengemudi yang memiliki darah tinggi,” tambahnya. Mereka tetap boleh mengemudi setelah diberi obat penurun tensi.
Revi menuturkan bahwa jika ditemukan pengemudi yang positif mengonsumsi narkotika, akan diserahkan kepada Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jakarta. Revi melanjutkan, untuk posko kesehatan, Revi dibantu BNNP, dan Dinkes Jakarta. “Sudin Kesehatan Jakarta Barat dan Puskesmas se-Jakarta Barat dilibatkan,” katanya.
Sedangkan untuk posko pengamanan terpadu, terminal dibantu Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Barat, dan Polsek Kalideres. Kemudian, dari TNI Revi dibantu Kodim Jakarta Barat, dan Koramil Kalideres.
Berita Trending
- 1 Satu Dekade Transformasi, BPJS Ketenagakerjaan Torehkan Capaian Positif
- 2 Usut Tuntas, Kejari Maluku Tenggara Sita 37 Dokumen Dugaan Korupsi Dana Hibah
- 3 Pengamat: Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Dieksploitasi "Pemain" Judol
- 4 KPI Minta Siaran Lagu ‘Indonesia Raya’ di Televisi dan Radio Digalakkan
- 5 Ini Sejumlah Kebijakan untuk Pengaturan Mobilitas Natal dan Tahun Baru