Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pentingnya Pendidikan Pancasila

Foto : istimewa

Dr. Antonius Benny Susetyo

A   A   A   Pengaturan Font

Pengembangan karakter peserta didik perlu memperhatikan perkembangan budaya bangsa sebagai sebuah kontinuitas menuju ke arah kesatuan budaya dunia, namun tetap memiliki sifat kepribadian dalam lingkungan kemanusiaan sedunia. Asas dasar pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara merupakan landasan dasar yang kokoh untuk membangun karakter bangsa yang bersendikan pada budaya bangsa tanpa mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan universal.

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Kementerian Pendidikan telah menyusun sebuah buku panduan untuk pendidikan Pancasila, yang berisi 30% pengetahuan dan 70% praktik. Buku ini menekankan bagaimana mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam aplikasi hidup nyata. Pendidikan Pancasila diharapkan mampu membentuk kepribadian bangsa dan menjadi penuntun bagi siswa dalam menghadapi tantangan zaman di era digital, di mana ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi mendominasi kehidupan.

Guru memiliki peran penting dalam mengajarkan pendidikan Pancasila. Sebagai fasilitator pembelajaran, guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, menumbuhkan rasa cinta kepada Pancasila, dan memberikan teladan dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Guru juga harus mampu menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan kreatif untuk membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila. Pendidikan karakter tidak dapat hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga harus melibatkan keluarga dan masyarakat.

Keluarga memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral dan etika kepada anak-anak. Orang tua harus menjadi teladan dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat juga harus mendukung pendidikan Pancasila melalui berbagai kegiatan yang mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan keadilan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top