Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pentingnya Dialog untuk Mencegah Kehancuran Ekonomi Kawasan 

Foto : Istimewa

Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf dalam diskusi virtual terkait Persiapan Religion 20 di Jakarta, Jumat (30/9).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA-Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau kawasan bakal terganggu apabila selalu dilanda konflik. Hal itu seperti yang terjadi di kawasan Timur Tengah atau Afrika Barat. Karena itu pentingnya antarnegara untuk membangun dialog dan diplomasi untuk mencegah badai konflik.

Upaya mencari akar konflik itu akan digelar dalam pertemuan Forum Religion Twenty (R20) pada 2-3 November mendatang di Bali. Acara yang merupakan bagian dari hajatan ekonomi global, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ini akan menghadirkan banyak pemimpin agama di dunia.

Nahdlatul Ulama (NU), sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia berharap sebagai Presidensi G20 kita (Indonesia), bisa menghasilkan rekomendasi dan kesepakatan bersama dalam mengatasi konflik-konflik atas nama agama di seluruh dunia.

"Pengurus Besar NU juga berharap, dalam R20 akan ada dialog-dialog konstruktif yang berlangsung dari seluruh partisipan dunia, dan menyampaikan dengan jujur tanpa ada denial (penyangkalan tidak enak), sehingga bisa tercapai kesepakatan dan rekomendasi bersama, sehingga tak ada lagi perang yang menghancurkan ekonomi banyak negara,"ungkap Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam diskusi virtual terkait Persiapan R20 di Jakarta, Jumat (30/9).

Pria yang kerap disapa Gus Yahya itu menegaskan, dalam kenyataannya ada masalah-masalah besar yang mendasar terkait hubungan di antara kelompok-kelompok agama, dan tidak ada cara untuk bisa mencari jalan keluar dari masalah itu selain bahwa agama-agama dan para pemimpin-pemimpinnya itu harus berdialog secara jujur, tanpa menutup-nutupi, terus terang dan langsung menohok kepada sumber dari masalah-masalah yang ada.

Ia berpandangan, dengan dialog yang jujur, terus terang diharapkan terbuka kesempatan bagi agama-agama untuk juga secara nyata berkontribusi di dalam mencari jalan keluar dari berbagai permasalahan yang terjadi di dunia, dengan penyelesaian yang lebih baik.

"Semoga pertemuan R20 menghasilkan konsolidasi bagaimana menjaga perdamaian dunia, dan tidak hanya itu namun juga bisa meredam segala konflik ataupun kesenjangan yang terjadi di belahan dunia, terutama yang mengatasnamakan agama,"ungkapnya.

Rencanaya, akan ada 30 pembicara dari berbagai pemuka agama dari seluruh negara-negara peserta G20 di Forum R20 "Yang sudah terkonfirmasi ada 30 pemuka agama dari seluruh dunia, terutama yang negaranya ikut serta dalam G20,"imbuhnya.

Setelah menggelar acara di Bali, PBNU akan mengajak pemuka pemuka agama dari seluruh negara yang hadir untuk melihat praktik kehidupan beragama di Jawa, termasuk Yogyakarta. Ia tegaskan, Indonesia aman dari konflik karena adanya Pancasila yang mempersatukan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top