Penting, Ekonomi Hijau Bentuk Komitmen Dunia Usaha Jaga Keberlanjutan Lingkungan dan Pertumbuhan Ekonomi
Wakil Ketua DPRD Jateng Fery Wawan Cahyono pada opening specch FGD, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/6).
Foto: Koran Jakarta/Henri PelupessySEMARANG - Green economy atau ekonomi hijau di Jawa Tengah merupakan bentuk komitmen dunia usaha dalam menjaga keberlanjutan lingkungan sekaligus pertumbuhan ekonomi. Juga merupakan suatu gagasan ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Jateng, Fery Wawan Cahyono, pada opening specch Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Green Economy Rethoric & Reality: Upaya Mendorong Ekosistem Dunia Usaha Jawa Tengah mendukung Perwujudan Program Ekonomi Rendah Karbon" Program ECO Kadin Jateng di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/6).
Menurutnya, penerapan ekonomi hijau di Jawa Tengah dapat menciptakan peluang baru bagi sektor-sektor ekonomi yang berpotensi menghasilkan lapangan kerja.
"Sektor-sektor yang menghasilkan lapangan kerja seperti energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, dan pariwisata ramah lingkungan," ujarnya.
Kadin Jateng dan dunia usaha dapat mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi yang seimbang dan berkelanjutan, karena telah memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Jawa Tengah secara bijak dan berkelanjutan.
Adapun keynote speech Staf Ahli Madya Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Irwan Dharmawan, memberikan materi Peran Kebijakan Fiskal dalam Transformasi Berkelanjutan.
Sejumlah nara sumber yakni Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Sujarwanto Dwiatmoko, Guru Besar Ilmu Lingkungan Undip Sudharto P Hadi, dan Direktur Kelembagaan & Humas KIT Batang M Fakhrur Rozi.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Henri pelupessy
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 2 Peneliti Korsel Temukan Fenomena Mekanika Kuantum
- 3 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 4 Menko Zulkifli Tegaskan Impor Singkong dan Tapioka Akan Dibatasi
- 5 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun