Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penjualan Bayi di Bekasi Disayangkan

Foto : ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI - Aksi penjualan bayi di Bekasi karena tidak ada rencana matang dalam membangun rumah tangga. Sinyalemen ini dikemukakan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo. Dia menyatakan tidak adanya persiapan pasangan dalam membangun keluarga telah memicu seorang ibu rumah tangga di Bekasi tega menjual bayinya.

"Menurut saya, itu hanya fenomena dari ketidaksiapan membangun sebuah keluarga," kata Hasto, Jumat. Hasto menduga penyebab penjualan bayi tersebut disebabkan keluarga bersangkutan belum siap secara mental kedewasaan. Mereka belum mencapai kondisi ekonomi stabil. Hal itu dibuktikan di mana sang ibu terlilit utang puluhan juta.

Penyebab lain menjual bayi karena dipicu tidak adanya perencanaan matang dalam membangun keluarga. Kemungkinan anak tersebut menjadi bagian tidak direncanakan. Ini akibat keluarga belum menyadari bahwa anak harus dijaga.

"Keluarga berencana bukan berarti harus pasang kontrasepsi. Keluarga berencana itu direncanakan. Jadi, sejak mau hamil pun direncanakan. Tapi sekarang? Masih ada kehamilan yang tidak dikehendaki sehingga muncul kejadiannya seperti itu," ujar Hasto.

Hasto mengaku permasalahan ini masih menjadi tantangan pemerintah dalam membangun keluarga sejahtera. Ini sebetulnya sama. Itu satu masalah soal kehamilan yang tidak dikehendaki. Kemudian, adaextramarital pregnancy(hamil di luar nikah), itu hulu-hulunya di sana semua.

Sebagai bentuk upaya menciptakan keluarga berencana, BKKBN telah memasifkan edukasi dan sosialisasi terkait persiapan menikah, juga mendampingi calon pengantin.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top