Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Sengketa LTS I Filipina Tambah Jumlah Kapal Penjaga Pantai di LTS

Penjaga Pantai Tiongkok Kembali Buntuti Kapal Filipina

Foto : RFA/Philippine Coast Guard

Kapal Penjaga Pantai Filipina, BRP Malapascua

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Penjaga pantai Tiongkok pada Selasa (7/2) kembali dituduh telah membuntuti dan melecehkan kapal penegak hukum Filipina di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Aksi Tiongkok ini kemungkinan karena perjanjian keamanan Manila yang baru diumumkan dengan Washington DC, kata seorang pakar keamanan maritim.

"Kapal Penjaga Pantai Tiongkok (China Coast Guard/CCG) 5205, berhenti, mengganggu, dan mengikuti Kapal Penjaga Pantai Filipina, BRP Malapascua, dekat Sabina Shoal selama lebih dari delapan jam pada Senin (6/2)," ungkap Ray Powell, pimpinan Project Myoushu (Laut Tiongkok Selatan) di Stanford University di California.

Sabina Shoal adalah fitur yang terletak di "lokasi berbahaya" di Kepulauan Spratly, yang berada di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina, tetapi juga diklaim oleh Tiongkok.

Menanggapi laporan Powell, Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan pada Selasa bahwa insiden itu masih perlu diverifikasi.

Sebelumnya Powell pada Rabu (1/2) pekan lalu mengatakan bahwa dua kapal CCG sedang memantau dan membuntuti pergerakan kapal patroli milik Angkatan Laut Filipina, BRP Andres Bonifacio, di dekat Mischief Reef, juga di dalam ZEE Filipina.

Powell menganalisis peristiwa terbaru yang terjadi pada Senin dari sinyal sistem identifikasi otomatis (AIS) yang ditransmisikan oleh kapal.

Ia mengatakan bahwa CCG 5205 berhenti tepat di seberang jalur BRP Malapascua pada Minggu (5/2) malam sebelum mematikan sinyal AIS-nya.

Powell juga memantau bahwa gerak BRP Malapascua kemudian melambat dan berhenti selama berjam-jam di timur Sabina Shoal. Berdasarkan data yang diperoleh dari situs pelacakan kapal Marine Traffic menunjukkan bahwa kapal penegak hukum Filipina meninggalkan Sabina Shoal pada Senin pagi dan pergi ke arah barat.

Powell mengatakan bahwa dia yakin bahwa CCG 5205 tetap membuntuti dari jarak dekat dan melakukan konfrontasi yang berkepanjangan dengan kapal Filipina tersebut.

Aksi membuntuti ini bukan hal yang baru. Pada Desember lalu, penjaga pantai Tiongkok dituduh menghentikan kapal perang BRP Andres Bonifacio mendekati Scarborough Shoal, yang dikenal di Filipina sebagai Panatag Shoal, yang hanya berjarak 198 kilometer dari Teluk Subic yang strategis.

November lalu, kapal CCG 5203 mencegat sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang menarik beberapa puing dari roket Long March dan mengambil paksa puing tersebut. Bulan berikutnya, kapal CCG 5205 berusaha menghalangi sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang membawa perbekalan untuk pasukan yang ditempatkan di BRP Sierra Madre yang dikandaskan di Second Thomas Shoal.

"Kami mungkin melihat peningkatan dalam insiden pelecehan yang diarahkan ke Filipina secara khusus, mungkin karena perjanjian keamanan yang baru-baru ini diumumkan oleh pemerintah dengan AS," kata Powell, seraya menambahkan bahwa Beijing menggunakan berbagai alat untuk menghukum dan mencegah perilaku yang tidak diinginkannya.

Tingkatkan Kehadiran

Sementara itu pada saat bersamaan dilaporkan bahwa Filipina telah meningkatkan kehadiran pasukan penjaga pantainya di LTS dengan mengerahkan kapal tambahan dan melakukan lebih banyak penerbangan untuk melindungi wilayah maritim dan nelayan negara itu. Hal itu dikatakan oleh Laksamana Artemio Abu, Komandan Penjaga Pantai Filipina (Philippines Coast Guard/PCG) pada Senin (6/2).

"Kami memastikan keberadaan kapal-kapal penjaga pantai dirasakan oleh para nelayan di daerah tersebut," kata Laksamana Artemio Abu dalam sebuah sesi wawancara.

Bulan lalu, PCG mengatakan telah menerima laporan bahwa sebuah kapal nelayan Filipina dipaksa oleh penjaga pantai Tiongkok untuk meninggalkan Second Thomas Shoal, yang dikenal secara lokal sebagai Ayungin Shoal, yang terletak dalam ZEE Filipina. RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top